Syarat Menjadi Seorang (Waiters & waitress)
Waiter/s berarti orang yang bertugas
atau bekerja didalam bidang penyajian , dalam hal ini makanan dan minuman atau
setidak-tidaknya menyampaikan hidangan pada seseorang. Waiter/s merupakan suatu
jabatan yang terdapat dalam berbagai outlet food and beverage department
seperti restoran, room service, bar dan banquet.
Seseorang
waiter/s melayani tamu yang makan dan minum direstoran, ia harus mampu
memberikan pelayanan yang memuaskan bagi tamu dan dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti:
A.
Penampilan diri
Penampilan diri seseorang waiter/s akan menentukan apakah pelayanan yang
diberikan kepada tamu merupakan pelayanan yang berkualitas dan beretiket atau
tidak.
Oleh sebab itu,
karyawan hotel secara keseluruhan, terutama yang memberikan pelayanan secara
langsung kepada tamu, senantiasa dituntut dengan penampilan yang rapi dan
menarik.
Beberapa
ketentuan mengenai penampilan yaitu:
1.
Kebersihan badan (Cleanlines of the body)
Kebersihan badan harus mendapat perhatian yang utama, badan yang kotor dan
tidak terpelihara kebersihannya akan langsung merusak pelayanan yang diberikan
kepada tamu. Untuk itu seseorang pramusaji harus mandi 3 kali sehari dan diusahakan
menggunakan air hangat.
2.
Kulit (skin)
Kesehatan dan kesegaran kulit harus mendapat perhatian yang utama. Kulit juga
sangat menentukan nilai dan mutu pelayanan yang diberikan kepada tamu.
a. Harus banyak
minum, makan buah-buahan, cukup tidur dan istirahat untuk menjaga
kesehatan tubuh.
b. Laksanakan
diet khusus untuk perawatan kulit
c. Segala macam
penyakit kulit harus diberantas.
3.
Rambut (hair)
Masalah rambut juga tidak boleh diabaikan begitu saja. Rambut ialah mahkota
bagi diri dan harus dijaga kebersihannya, kesehatan dan kerapiannya.
a. Cuci rambut
dengan shampoo yang serasi dalam waktu tertentu untuk menjaga kebersihan
rambut.
b. Pergunakan
minyak rambut, sisir dengan rapi. Rambut yang acak-acakan mencerminkana pribadi
yang acak-acakan juga.
c. Bebaskan
rambut dari kutudan ketombe, jaga agara jangan sampai menimbulkan aroma atau
bau yang tidak sedap.
d. Pria tidak
dibenarkan memanjangkan rambut.
e. Dilarang
menyisir rambut atau menggaruk-garuk kepala ditempat umum terutama didekat
dapur, meja makan dan peralatan makan.
f. Dilarang
memegang rambut atau kepala pada saat melayani tamu.
g. Bagi wanita
dibenarkan memanjangkan rambut hingga atas bahu. Teteapi jika dipanjangkan
lebih dari sebatas bahu dengan alasan pribadi maka rambut harus ditutup dengan
hair nett.
4. Kumis
dan Jenggot (Beard and Moustachi)
` agaimana juga service yang diberikan
kepada tamu akan bernilai lebih baik jika karyawan yang memberikannya tidak
memelihara kumis dan jenggot. Oleh sebab itu memelihara kumis dan jenggot
dilarang sama sekali.
5.
Tangan dan Kuku (Hands and Nails)
a. Kuku dan
tangan harus bersih untuk menjamin kebersihan pelayanan yang diberikan kepada
tamu.
b. Harus mencuci
tangan sehabis merokok atau keluar dari refreshing room atau toilet.
c. Seorang
karyawan tata hidangan makanan tidak boleh memelihara dan memanjangkan kuku.
Ujung kuku kaki harus dipotong rapi dan tidak kelihatan kotor.
d. Pelihara
kesehatan kulit telapak tangan, pergunakan jeruk nipis untuk mencuci tangan
agar kulit menjadi lembut dan halus.
e. Jari tangan
jangan ada kesan nikotin bagi yang merokok.
f. Hindari
pemakaian cat kuku yang keras.
6. Mulut
dan Gigi (Mouth and Teeth)
Bagian ini merupakan bagian
terpenting dan tidak boleh dianggap remeh. Hal ini disebabkan karena setiap
karyawan akan berhadapan dengan setiap tamu, atasan dan juga teman kerja.
a. Sikatlah gigi
minimal 3kali dalam sehari dengan menggunakan pasta dan sikat gigi yang serasi.
b. Sering
berkumur-kumur apalagi jika berjam-jam tidak makan sesuatu.
c. Makanlah dengan
teratur, kesehatan perut akan berhubungan dengan rongga mulut.
7. Kaki,
kaus kaki dan sepatu (Feet,Stocking and Shoes)
Kebersihan dan kesegaran kaki
haruslah dipelihara secara cermat. Kaus kaki tidak boleh dipergunakan secara
panjang sehingga menimbulkan bau kotoran busuk.
a. Pakai talcum
powder pada telapak kaki supaya tetap segar meskipun banyak berjalan atau
berdiri.
b. Pada waktu
malam hari, ganjalah betis dan tumit dengan bantal sehingga ketinggiannya
melebihi kepala, dengan cara demikian peredaran darah akan berjalan lancer dan
akan mengurangi keletihan dan jari kaki tidak cepat rusak.
c. Hindari
pemakaian sepatu yang ujung nya lancip agar tidak menimbulkan keletihan.
d. Bahan sepatu
harus terbuat dari kulit yang bewarna gelap, selalu disemir sehingga bersih dan
mengkilap.
e. Selalu
perhatikan telapak sepatu, apakah ada sepatu yang menonjol.
f. Wanita
dilarang memakai sepatu yang bertumit tinggi ketika sedang bertugas. Dianjurkan
memakai stocking yang sama dengan warna kulit.
8. Emas
dan Perhiasan (Gold and Jewerly)
a. Dilarang
memakai perhiasan secara menyolok.
b. Karyawan
wanita dilarang memaki ear ring ketika bertugas.
c. Hindari
segala bentuk penampilan menyolok ketika bertugas.
9. Pakaian Seragam
(Uniform)
Perusahaan
yang baik akan selalu memperhatikan uniform yang akan diberikan kepada karyawan
dalam periode yang telah ditentukan, karena uniform ini dianggap sebagai cermin
dari bonafiditas perusahaan. Melalui uniform akan dilihat bagaimana corak
manajemen perusahaan tersebut. Oleh sebab itu para karyawan harus memperhatikan
ketentuan tentang uniform yaitu :
a. Pakaian
seragam yang diberikan harus dan hanya dipakai dalam kerja.
b. Harus merasa
bangga dengan uniform tersebut.
c. Uniform harus
senantiasa dirawat secara baik agar tetap rapi, bersih dan tahan lama.
d. Pakaian dinas
harus dikenakan dengan baik dan benar.
e. Waiter harus
memakai dasi kupu-kupu.
f. Hendaknya
selalu memperhatikan kerapian penampilan dicermin yang terdapat di ruang locker.
B. Sikap
dan Tingkah Laku.
Sikap, pembawaan dan tingkah laku
sebagai karyawan hotel khususnya bagi para waiter harus dijaga dan dipelihara.
Karyawan harus senantiasa bersikap lebih terampil dan cekatan serta senantiasa
dalam keadaan siap sedia dalam menyediakan pelayanan. Harus selalu dalam
keadaan rapi. Karyawan perlu sesekali mengontrol penanmpilannya dikaca yang
disediakan oleh pihak hotel.
Setiap karyawan harus selalu
bersikapsiap sedia dan ramah terhadap tamu hotel. Penampilannya yang selalu
tersenyum dalam keadaan bagaimanapun juga akan membawa arti yang sangat banyak
bagi diri karyawan tersebut, bagi tamu hotel, relasi hotel, bagi pimpinan dan
teman sekerja.
Seorang karyawan hotel dituntut
untuk memiliki sikap yang toleran, yaitu mampu berpikir dan mempertimbangkan
segala sisi dan kepentingan orang lain, bukan dari sisi kepentingan individu
pribadinya. Ia juga harus mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap
pekerjaannya.
• Gaya bicara
yaitu untuk dapat menimbulkan daya tarik kepada lawan bicara, maka waiter harus
memiliki gaya berbicara. Misalnya dengan anggota badan, dari mimik muka atau
campuran dari gerak tangan dan suara.
• Sikap badan
yaitu sikap badan sewaktu berbicara dapat memberikan daya tarik bagi percakapan
yang dilakukan. Sikap badan dapat menghidupkan suasana sehingga antara
pembicara dan lawan terdapat suasana penuh keakraban.
• Sopan
santun yaitu sesuatu yang sangat essensial dalam berhadapan dengan tamu ialah
disiplin pribadi dari karyawan atau waiter/s.
Tugas
dan Tanggung Jawab Waiter/Waitress:
Dijelaskan bahwa tugas utama seorang waiter/s
ialah melayani tamu yang akan makan dan minum direstoran. Disamping tugas pokok
tersebut juga harus melaksanakan yang berhubungan dengan tugas utama yaitu:
a. Mempersiapkan
service equipment.
b. Melaksanakan
table set-up dan clear up
c. Menukar lena
yang kotor ke lena room.
d. Mengambil
barang-barang kegudang.
e. Mengambil
pesanan tamu.
f. Menyajikan
pesanan kepada tamu.
Selain itu juga harus bertanggung jawab atas kebersihan dan keselamatan dirinya
dan tempat kerja nya, dan keamanan kerjanya. Tanggung jawab yang lain seperti :
a. Bertanggung
jawab kepada head waiter.
b. Bertanggung
jawab atas kebersihan dan kerapian area kerja dan bar.
c. Bertanggung
jawab atas inventaris peralatan dan perlengkapan pelayanan.
Fungsi
Waiter/Waitress:
Salah satu fungsi waiter/s adalah
sebagai penyaji hidangan dimana tamu akan dibantu oleh waiter/s dalam memilih
menu serta menjelaskan dari pada menu-menu yang disediakan oleh hotel. Sehingga
tamu merasa lebih mudah dalam memesan menu yang akan dipesan.
Formulasi
Sikap Pelayanan Waiter/Waitress:
Ada tiga pokok kaidah pelayanan
yang sangat mendasar dimana antara yang satu dengan yang lainnya saling
memiliki dan saling keterkaitan, yaitu :
Persiapan
Pelayanan
Persiapan pelayanan yang
dimaksud disisni bukan dalam arti yang sempit yaitu mempersiapkan hidangan
untuk disajikan, tetapi persiapan dalam arti luas, yaitu persiapan mental dan
fisik penyaji serta berbagai piranti kerja yang mendukung terciptanya kelancaran
pelayanan.
Dengan demikian persiapan pelayanan
dalam skala luas dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu:
a.
Persiapan Fisik
Persiapan fisik penting dilakukan
waiter/s sebelum melaksanakan tugas.
waiter tidak
akan bisa memberikan layanan tanpa fisik yang siap. Diantara persiapan fisik
tersebut adalah:
- Berpakaian
rapi, pantas, dan benar.
- Menampilkan
raut muka yang jernih serta menunjukan keceriaan.
- Sikap tubuh
lentur dan luwes.
- Sopan dan
ramah tampil melalui air muka dan sikap tubuh.
- Menunjukkan
kondisi sehat jasmani.
- Sikap siap
untuk bekerja.
Sehubungan
dengan penjagaan kesehatan ini waiter perlu menjaga agar tidak larut dalam
pekerjaan, mengatur tempo emosional serta menghindari makanan yang terlalu
banyak mengandung lemak. Waiter/s juga harus berupaya menghindarkan stres.
Caranya ialah selalu menikmati pekerjaan dan menghitung berkah yang diperoleh
dari pekerjaan tersebut.
Persiapan fisik
yang benar akan menyebabkan waiter/s dapat memberikan pelayanan yang prima
kepada tamu-tamunya.
b.
Persiapan Mental
Dalam rangka mempersiapkan mental
agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik, waiter harus memelihara
konsentrasi, selalu percaya diri dan merasa bangga dengan tugas-tugas nya. Ia
juga harus menjauhkan complain serta masalah-masalah pribadi ketika akan
bekerja.
Waiter/s perlu
memelihara konsentrasi pemikirannya agar perhatiannya mengarah terhadap
pekerjaan yang akan dilakukan. Agar pemusatan pemikiran dapat dilakukan dengan
sempurna beberapa hal perlu menjadi pedoman, antara lain:
- Menganggap
pekerjaan adalah sebagai hobby
- Semua yang
dimiliki diperoleh dari kerja tersebut.
- Pekerjaan yang
dilakukan itu merupakan ibadah.
c. Persiapan
alat bantu
Yang dimaksud
dengan alat-alat bantu segala macam peralatan yang dipergunakan dalam bekerja
seperti:
- Alat tulis
menulis
- Alat-alat
makan minum
- Alat-alat
penyajian
- Dan
sebagainya.
• Interaksi
Proses interaksi diawali dengan
datangnya tamu ke outlet penjualan. Pada saat yang sama proses pelayanan juga
dimulai dengan melakukan penyambutan.
Proses interaksi berlanjut dengan
timbulnya komunikasi, dimana melalui proses komunikasi ini kedua pihak
mengharapkan memeperoleh pengertian masing-masing. Pihak waiter berupaya untuk
dapat memahami apa yang diinginkan tamu, sedangkan pihak tamu yang datang akan
memahami berbagai informasi yang diberikan berkaitan dengan kebutuhan.
Kecocokan dalam berkomunikasi akan menghasilkan hal-hal positif bagi kedua
belah pihak.
Khusus bagi waiter/s, pertanyaan yang
diajukan tamu harus disadari sebagai sesuatu permintaan informasi dan bukan
merupakan interogasi. Tamu menginginkan penjelasan atas sesuatu atau kepastian
dari sesuatu yang diinginkan. Tamu tersebut juga menginginkan keterangan yang
lengkap dan terinci menyangkut kebutuhannya sehubungan dengan persyaratan yang
ditetapkan perusahaan. Namun demikian, apapun jenis pertanyaan yang diajukan
tamu, waiter harus siap menjawabnya dengan cara yang sopan, jelas dan ramah.
Apalagi yang menyangkut produksi yang dijual seperti bahan-bahan yang digunakan,
porsi, harga, dan lain sebagainya.
• Tindak
Lanjut Pelayanan
Tindak lanjut pelayanan setelah
interaksi adalah pelaksanaan pelayanan memenuhi kebutuhan tamu, sesuai
permintaan. Dalam pelaksanaan pelayanan ini seluruh kesepakatan dengan tamu
harus dapat direalisasikan berdasarkan ketentuan dan standart pelayanan yang
ditetapkan sebelumnya.
Prosedur
pelayanan makanan dan minuman di restoran
Sebelum para
tamu datang di restoran, beberapa hal yang harus disiapkan oleh waiter/waitress
meliputi:
a.
Menyiapkan meja makan
Hal pertama yang akan
dilakukan oleh waiter/waitress adalah menyiapkan atau memeriksa meja makan,
apakah meja makan sudah terletak rapih, lengkap dan bersih sehingga siap untuk
dipergunakan oleh tamu yang sudah memesan tempat ataupun yang belum. Pergunakan
lap dan bahan pembersih untuk membersihkan meja makan. Gunakan moulton atau
under cloth agar permukaan meja tidak cepat rusak bila meletakkan benda-benda
panas diatasnya, dan agar permukaan meja makan menjadi lebih rapih serta tidak
menimbulkan suara bila diatasnya diletakkan alat makan. Bentangkan taplak meja
makan yang baik dengan cara meletakkan lipatan tengah taplak ditengah-tengah
meja makan dan baru kemudian membuka lipatan-lipatan selanjutnya. Hindari
kecerobohan agar jangan sampai ada lipatan atau permukaan yang menggelembung,
kemudian tata meja makan secara tepat, rapi dan lengkap dengan china ware,
glass ware, silver ware dan napkin. Lengkapi juga dengan asbak, tempat garam
dan merica, vas bunga dan sebagainya.
b. Mise
en scene
Mise en scene adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan persiapan ruangan kerja dan lingkungannya sehingga
menjadi menyenangkan, nyaman, aman dan bersih. Kegiatan yang dilakukannya
yaitu:
• Karpet telah
dibersihkan baik dengan penyedot debu atau vacuum cleaner
• Semua
meja dan kursi siap dipergunakan untuk melayani tamu
• Lampu
meja dan dinding harus menyala
• Menu
(daftar makanan) harus rapi, bersih dan menarik
• Pintu
utama dibuka untuk beberapa saat agar udara dari luar masuk
• Tutup
pintu, nyalakan air conditioning untuk mendapatkan suhu udara yang nyaman
• Taplak
meja yang kotor kusut atau cacat harus diganti dengan yang baik dan bersih
• Bunga
dalam vase yang telah layu diganti dengan yang segar
c. Mise
en place
Mise en place adalah meletakkan alat
makan yang sudah bersih siap dipakai, ditata, diatur dan di susun dengan rapih;
dikelompokkan menurut jenisnya dan diletakkan di tempat tertentu terutama dalam
side stand atau meja samping .
d. Side
board/side stand/dummy waiter
Side board adalah sebuah perabot
(furniture) yang terdiri dari lacilaci atau lemari yang cukup luas untuk
menyimpan alat-alat seperti linen (under cloth, napkin, table cloth),
cutlery(macam pisau, sendok, garpu),crockery(macam cangkir dan piring) untuk
melayani sejumlah tamu dalam station. Sebelum restoran dibuka, side stand harus
dilengkapi dengan:
• air es dalam
water pitcher yang dialasi dengan piring yang diberi serbet makan
• saus
yang digunakan seperti; tabascho,tomato ketchup, chili, maggi sauce, mustard
sauce, soya dan lain-lain
• tusuk
gigi/toohpicks diisi penuh
• tempat
gula(sugar bowl) diisi penuh dan dilengkapi dengan sendoknya
•
asbak(ashtray) yang sudah bersih dan dilap kering
• sendok
dan garpu yang akan dipergunakan, sebaiknya jumlahnya 2,5 lipat dari jumlah
yang pergunakan untuk menutup meja makan satu station
• baki, piring
untuk alas, piring tadah remahan (crumbing plate), dessert plate, bread plate,
dinner plate, gelas tersusun rapih.
• kertas
tisu dan alas(doyley napkin)
• tempat
garam, merica yang telah diisi dan dalam keadaan siap pakai.
Setelah
persiapan sudah dilakukan hal berikutnya adalah melaksanakan pelayanan makanan
dan minuman sesuai dengan prosedur yang ada, umumnya prosedur yang dilakukan di
restoran adalah sama, namun tetap memperlihatkan ciri khas restoran. Prosedur
yang dilakukannya yaitu:
1.Melakukan
penanganan pemesanan tempat
Pelayanan pemesanan tempat umumnya
dilakukan oleh tamu dengan menelpon ke restoran, hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi penuhnya tempat pada saat jam sibuk atau ramainya restoran,
adapun prosedur penanganan pemesanan tempat yaitu:
• Menyapa tamu;
menjawab telepon dengan segera sambil mengatakan” Good afternoon, Oriental
café, Dini speaking, how may I help you?”, Berbicaralah dengan suara yang
jelas, ramah dan sopan.
• Mencatat
rincian pesanan; dengarkan baik-baik permintaan tamu dan catat rincian nya,
kemudian pindahkan data pada buku pesanan, data tersebut antara lain: jumlah
orang yang akan datang, nama pemesan, tanggal dan jam kedatangan, nomor kamar
atau nomor yang bisa dihubungi, permintaan khusus seperti:area bebas asap
rokok, area/tempat pribadi (private room)dsb
• Mengulang
rincian data pemesanan .
2.Menyambut
tamu
Di dalam industri jasa, kesan
pertama sangat mempengaruhi image tamu, oleh sebab itu penyambutan yang baik
sangat berperan, jika mengetahui nama tamu, sambut dengan cara
menyebutkan
namanya. Hindari menyambut dengan menanyakan apakah sudah memesan tempat atau
belum? Lebih baik mengucapkan “Good evening, may I help you?, setelah itu baru
menanyakan apakah sudah memesan tempat atau belum?, setelah itu arahkan tamu ke
tempat yang sudah ditentukan.
3.
Memberi tempat duduk
•
Pemilihan tempat duduk, hendaknya dilakukan sesuai dengan kesenangan
tamu, khususnya untuk tamu yang sudah seringkali datang di restoran,
• Memberi
pelayanan tempat duduk dengan urutan seperti:wanita, anak berusia 2 s.d. 8
tahun, tamu penting, yang paling tua
•
Mempersilahkan tamu duduk, dengan cara mendorong kursi perlahan kearah
dalam, saat tamu akan duduk .
4. Menyodorkan
menu kepada tamu
Menyodorkan menu dilakukan oleh
captain, setelah menempatkan napkin dipangkuan tamu, menyerahkan menu sebaiknya
diberikan terlebih dahulu kepada tamu wanita, baru kemudian kepada tamu
laki-laki, hendaknya beri tamu waktu yang cukup untuk mempelajari dan
menentukan menu yang ada, ada dua cara saat memberikan menu, dengan cara menu
tertutup dan menu terbuka pada halaman pertama, setelah menu diserahkan bantu
tamu untuk menentukan pilihanya, bisa dilakukan dengan cara menerangkan menu
spesial hari ini
5.
Menuangkan air es
Tidak semua restoran otomatis
menghidangkan air kepada tamu yang datang di restoran, untuk menambah hasil
penjualan, pramusaji akan menawarkan minuman kepada tamu sebelum mereka makan
6.
Menghidangkan roti dan mentega
Pada restoran mewah, tamu-tamu yang
datang akan diberi roti dan mentega, namun beberapa restoran hanya akan memberi
roti jika tamu memesan sup, sedangkan jika tidak memesan sup maka tidak akan
diberi roti dan mentega, ada beberapa keuntungan jika tamu diberikan roti yaitu
agar tamu tidak merasa menunggu makanan apabila makanan yang dipesannya
memerlukan waktu pembuatan yang agak lama
7.
Mencatat pesanan tamu
Beberapa restoran, tugas mencatat
menu tamu dilakukan oleh captain, namun ada juga yang mencatat menu adalah
waiter, hal ini tidak menjadi suatu keharusan tugas siapa. Menu yang dipilih
oleh tamu akan dicatat pada captain order.
8.
Memberikan pesanan ke dapur (kitchen)
Pesanan segera diberikan ke dapur,
umumnya captain order dibuat 3 rangkap, asli akan diberikan ke dapur, salinan
pertama kepada kasir sedangkan salinan kedua menjadi arsip restoran.
9.
Menyesuaikan peralatan makan
Perlu dilakukan penyesuaian terhadap
peralatan makan yang sudah tersedia di meja, penyesuaian ini dilakukan sesuai
dengan menu yang dipesan oleh tamu, kemungkinan akan mengurangi atau menambah
peralatan makan.
10.Menghidangkan
makanan
Seperti telah dijelaskan bahwa tipe
pelayanan ada bermacammacam tergantung dari jenis restorannya, seperti
misalnya: plate service/American service, gueridon service, platter service dan
sebagainya. Gaya pelayanan yang baik ialah ramah,sopan, cepat dan tepat. Di
dalam bidang pelayanan ada kata kunci yang harus sering diucapkan oleh
pramusaji, misalnya: silahkan, maaf, terima kasih, selamat makan. Sebelum
memberikan makanan dan minuman di meja seharusnya seorang waiter mengetahui
siapa yang akan dilayani terlebih dahulu, hal ini disebut dengan alur
pelayanan. Jika pelayanan yang diberikan adalah pelayanan yang formal/resmi,
maka urutan siapa yang akan dilayani terlebih dahulu harus diperhatikan.
Beberapa saat setelah makanan dihidangkan diatas meja dan tamu mulai makan,
maka pramusaji perlu datang mendekat dan menanyakan kepada tamu, apakah segala
sesuatunya sesuai dengan keinginan dan selera tamu, pramusaji selalu harus
memperhatikan tamu-tamu yang sedang bersantap, kalau membutuhkan sesuatu. Gelas
air tidak boleh dibiarkan sampai kosong, gelas anggur diisi kembali kalau tamu
minum anggur, atau menawarkan kembali jika anggurnya sudah habis.
11.Mengangkat
peralatan kotor
Hal ini dilakukan dari sebelah kanan
tamu kecuali piring roti dan salad, karena keduanya memang terletak disebelah
kiri tamu
12.Membersihkan
meja
Crumb adalah serpihan roti dan
crumbing berarti membersihkan meja dari serpihan roti dan kotoran lainnya,
crumbing ini dilaksanakan setelah tamu selesai menikmati makanan utama,
dengan maksud
memberikan keadaan yang tetap bersih dan menyenangkan ketika tamu menikmati
dessert/makanan penutup.
13.Menawarkan
makan penutup
Pada beberapa restoran tersedia
kereta dorong yang berisi kuekue atau jenis makanan penutup lainnya. Kereta
didorong kedekat tamu sehingga memudahkan tamu memilih kue/dessert yang disukai
ataupun kalau tidak menggunakan kereta dorong, pramusaji dapat menawarkan
dessert melalui menu yang ada, yang selalu harus diingat oleh pramusaji adalah
berusaha menjual makanan dan minuman sebanyak mungkin dalam rangka meningatkan
hasil penjualan.
14.Menawarkan
kopi/teh
Kopi atau teh dihidangkan setelah
tamu selesai menyantap makanan penutupnya. Kita mengenal beberapa istilah dalam
kopi, ekspresso adalah kopi normal, sedangkan ristretto adalah kopi yang
porsinya kecil tetapi kadar kafeinnya tinggi, kedua macam kopi ini lebih enak
rasanya apabila dibuat dengan menggunakan mesin pembuat kopi.
15.Menangai
pembayaran tamu
Apabila tamu setelah makan dan
minum, maka pramusaji harus segera menghubungi kasir untuk mempersiapkan bon
tagihan kepada tamu. Hal ini dilakukan agar tamu tidak menunggu terlalu lama,
apabila hendak membayar. bon tagihan tersebut akan disodorkan apabila tamu
memintanya. bon atau sering disebut bill ditaruh diatas baki kecil untuk ”cash
tray”. Ada dua kemungkinan dalam menangani pembayaran ini, pertama tamu akan
membayar kontan atau menggunakan kartu kredit, yang kedua khusus untuk tamu
yang tinggal di hotel, diperbolehkan menandatangani bill tersebut untuk
kemudian ditagihkan pada saat tamu akan chek out.
16.Mengantarkan
tamu
Adalah suatu tindakan terpuji
apabila ada seseorang mengantarkan tamu sampai ke pintu keluar. Pramusaji harus
selalu mengucapkan terima kasih atas kedatangan tamu tersebut ke restoran dan
mengharapkan/mengundang para tamu untuk berkunjung kembali
17.Menata
meja
Setelah tamu meninggalkan meja,
pramusaji segera membersihkan dan menata kembali meja tersebut, agar tamu lain
yang datang dapat segera menempatinya.
Prosedur Pelayanan
Makanan Dan Minuman Ke Kamar Tamu
Segala sesuatu yang terjadi pada
pelayanan ke kamar, akan banyak tergantung kepada apa yang terjadi dalam
hubungan tamu dengan order taker melalui telepon, dan mencatat pesanan tamu
melalui telepon. Orang yang bertugas di room service untuk mencatat pesanan
tersebut dinamakan order taker. Mencatat pesanan tamu melalui telepon, biasanya
dilaksanakan oleh bagian room service (pelayanan kamar), mencatat pesanan
makanan/minuman melalui telepon agak sedikit lebih sulit jika dibandingkan
secara langsung apalagi kalau tamu yang dihadapi adalah orang asing. Taking
order yang melakukan pemesanan hidangan makanan untuk tamu yang ingin makan/minum
memerlukan tehnik atau tata cara khusus selain kemampuan berbahasa yang baik,
juga harus memiliki sopan santun serta kemampuan berkomunikasi, yang tidak
kalah pentingnya kemampuan dalam menguasai bahan untuk menjadi salesman yang
berhasil, pendengaran harus jelas dan mengerti akan pembicaraan tamu atau apa
yang diminta oleh tamu melalui telepon tersebut. Beberapa hal yang akan
dilakukan pada saat memberikan pelayanan makanan dan minuman yaitu:
1.
Siapkan kertas
untuk mencatat pesanan tamu yang bisa berbentuk buku kecil
2.
Segera angkat
telepon jika berdering dan jawablah secara sopan dengan mengucapkan salam
seperti “good morning, room service, Susan speaking, may I help you?”
3.
Catat segera
nomor kamar dari mana panggilan telepon itu datang
4.
Selalu berusaha
memberikan informasi yang dapat meningkatkan penjualan.
5.
Setelah mencatat
pesanan, order taker harus mengulangi pesanan tersebut dengan cara membacakan
nomor kamar, jumlah, jenis makanan yang diinginkan, sekaligus memberikan
perkiraan waktu pengantarannya
6.
Akhiri
pembicaraan dengan menanyakan hal lain yang bisa dibantu dan mengucakan salam
7.
Biarkan tamu,
menutup telepon terlebih dahulu, dan mengucapkan terima kasih pada akhir
pembicaraan
8.
Pindahkan semua
pesanan yang sudah dicatat kedalam bon pesanan (order slip) dengan menyertakan
keterangan yang diperlukan sehingga bagian pengolahan makanan atau bar tidak
salah dalam menyiapkan pesanan tersebut, dan pesanan untuk makanan harus
dipisahkan dari bon pesanan untuk makanan dan minuman sebab pegambilannya juga
terpisah. Pesanan tamu (food order) diberi cap oleh order taker dengan time
stamp sebagai tanda yang menunjukkan jam berapa pesanan tersebut diterima.
9.
Setiap bon pesanan harus dibuat rangkap tiga yaitu yang
pertama/asli untuk bagain pengolahan makanan (dapur atau bar) salinan yang
pertama untuk kasir guna dibuatkan bill, salinan yang kedua untukroom service
10. Bon pesanan yang sudah dibuat kemudian
diberikan kepada pramusaji yang akan diteruskan ke dapur
11. Selama menunggu makanan yang sedang disiapkan
oleh bagian dapur pramusaji akan menyiapkanbaki/trolley beserta peralatan
makanannya sesuai dengan pesanannya
12. Setelah semuanya siap, pramusaji kemudian
mengirimkan pesanan tersebut kekamar tamu, setelah sebelumnya diperiksa oleh
atasannya (captain), sambil membawa bon, hal penting yang harus selalu diingat
oleh waiter adalah pada saat pesanan tersebut akan dikirim ke tamu harus
membawa bon yang sudah disiapkan sebelumnya oleh kasir
13. Sebelum memasuki kamar tamu, pramusaji harus
mengetuk pintu dan memberitahu kedatangannya kepada tamu dengan mengatakan room
service, sebelum ada jawaban dari tamu yang mempersilahkan, maka penyaji tidak
boleh membuka pintu apalagi memasuki kamar tamu.
14. Setelah masuk kamar, maka pramusaji memberi
salam seramah mungkin kepada tamu serta langsung menyiapkan/meletakkan makanan
dan minuman ditempat yang dikehendaki oleh tamu
15. Setelah selesai menyiapkan makan dan minuman
serahkan bon kepada tamu untuk ditandatangani, kemudian bawalah kembali bon
tersebut ke room service dan serahkan ke kasir yang seterusnya akan mengirimkan
bon tersebut ke bagian kantor depan, jangan menyimpan bon tamu untuk
menghindari late charges
16. Pada waktu akan meninggalkan kamar tamu jangan
lupa untuk mengucapkan terima kasih dan selamat menikmati hidangan, kemudian
menutup kembali pintu kamar tamu
17. Nomor
kamar dan waktu pelayanannya, serta apakah akan dipergunakan tray atau meja
harus dicantumkan pada clearing chart yang diisi oleh waiter setelah
mengantarkan hidangan tersebut ke kamar, sebagai tanda untuk dilakukan clearing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar