Kamis, 06 November 2014

KEUNTUNGAN KERJA DI HOTEL


 
Sebagai seorang hotelier yang lingkup kerjanya ya melulu di hotel, kadang-kadang saya sering mendapat pertanyaan kanan kiri dari beberapa teman dan tetangga, “sebenarnya, apa sih enaknya kerja di hotel?” well, rasanya kok tidak adil kalau saya jawab kerja di hotel itu enak, karena pada dasarnya setiap pekerjaan itu ada enak dan tidaknya. Untuk itu, mewakili semua pertanyaan yang selama ini bersliweran, saya akan uraikan sedikit mengenai enak dan gak enaknya kerja di hotel.

*Note: yang saya maksud disini yang frontliner saja, sesuai dengan department yang saya geluti.

ENAKNYA:

  • Gaji yang terdiri dari  3 sumber, yaitu gaji pokok, service charge, dan tip (kalau beruntung). Selain gaji, meal allotment (jatah makan) juga didapat di kantin hotel. Biasanya 1x per shift sak warege kata orang Surabaya (sekenyang-kenyangnya kalau mau), tapi kalau mau 3x juga  bisa, syaratnya putusin dulu urat malu anda!
  • Gak perlu pusing mikirin seragam kerja yang belum sempat tercuci, karena hotel (ini yang 5star loh..) biasanya punya laundry sendiri. Kalau mau incharge, tinggal menukarkan uniform card ke laundry counter dan seragam yang sudah bersih dan wangi sudah siap dipakai.
  •  (ini yang paling sering kejadian) Air di kosan mampet! So, what I have to do? Tenang bro, hotel kan punya loker yang dilengkapi dengan wastafel dan shower (ada air panasnya lagi) lengkap dengan handuk, sabun cair dan shampoo. Kalau air di kosan tiba-tiba mampet ya.. langsung aja ngibrit ke hotel. Hehehe… kadang-kadang selesai kerja juga saya seringnya berlama-lama mandi air panas di loker yang saya guyurkan di belakang leher dan punggung. Berasa dipijat, pulang kerja  saya sudah fresh dan relax.
  • Ruang kerja yang nyaman dan sejuk (karena ber-AC), bersih dan selalu terlihat kinclong.
  • Dapat fasilitas kelas bahasa asing yang difasilitasi HRD. Gratis! Kalau mau, ada juga kelas aerobic seminggu sekali dan kelas music. Kalau ada banyak waktu ya hayuk aja!
  • Customer yang datang rata-rata ‘orang gedean’ yang dandanannya cantik, ganteng dan wangi. Yang meskipun kadang-kadang tidak suka senyum, tapi enak dipandang. Kalau beruntung, bisa ketemu dengan artis ibu kota sampai pejabat. Bandingkan dengan dokter yang customernya orang-orang sakit yang berhari-hari gak mandi. Hiiiiyyyy… ya, gak?
  •  Jenjang karir jelas (dengan catatan harus rajin belajar dan berprestasi di tempat kerja loh ya..)
  • Dapat harga khusus associate jika ingin menginap di hotel dimana anda bekerja, dan di chain-chainnya (jika hotel anda adalah chain hotel), dan harga special untuk produk-produk/ souvenir khas hotel dimana anda bekerja.
  • Rata-rata di hotel bintang 5, fasilitas wifi biasanya tersedia di lobby dan public area, yang seringnya ‘nembus’ sampai loker dan area back house. So, nikmatilah saat-saat istirahat anda dengan internetan sepuasnya!
  • Jadi hotelier tak perlu kuliah dengan gelar berentet. Kerja di hotel hanya perlu skill. Kuliah perhotelan 1 tahun, bagi saya sudah cukup, asalkan didukung dengan pengalaman training di hotel yang berkualitas dan ditunjang dengan penguasaan bahasa asing yang bagus, tentunya. Sikap ramah, bersahabat dan murah senyum, juga jadi syarat utama yang harus ada.
  • Sakit? Ke klinik saja. Ada dokter dan ada obat. Gratis! Kalau ke rumah sakit, biasanya hotel punya kerjasama dengan beberapa rumah sakit tertentu, jadi tak perlu pusing masalah berobat, karena sudah menjadi bagian dari fasilitas associate.
  • Ketemu dengan berbagai macam orang asing. Bagi saya ini keuntungan tersendiri, karena selain bisa memperlancar bahasa Inggris saya dan bahasa asing non British lainnya seperti bahasa Jepang, saya juga banyak belajar mengenai kebiasaan-kebiasaan unik mereka. Kalau beruntung, kadang-kadang ada tamu asing yang suka membawa oleh-oleh dari negaranya dan dibagikan kepada staff hotel. Sewaktu di Bali, paling sering saya dapat permen susu dari tamu Korea, perangko Jepang dan mata uang asing dari berbagai Negara (jadi, sebisa mungkin jalinlah komunikasi yang baik dengan tamu anda)

Mmm…  kalau dipikir-pikir enak juga yah kerja di hotel. Eiiiitt…! Tunggu dulu! Sekarang saya mau kasih tahu gak enaknya kerja di hotel.


GAK ENAKNYA:

  • Kerja seperti pembantu. Mau salah mau bener, yang namanya tamu adalah Raja. Yang namanya Raja pasti gak mau ngalah. So, harus pinter-pinter tahan diri  dan emosi jika sedang sial menghadapi tamu yang galak dan sok ‘raja’.
  • Yang namanya Frontliner kerjanya gak ada yang duduk! Semuanya berdiri sampai kram. Gak perduli jabatan anda manager, ya harus berdiri dan pasang senyum seharian karena anda sedang berada di Hospitality Industry. Kecuali kalau harus feed back email dan me-‘report’ (baca: repot) sana sini, baru deh bisa duduk.
  • 98% survey membuktikan, bahwa tamu yang tidak puas dengan pelayanan hotel entah itu di restaurant-nya, health club-nya, atau kamarnya, pasti deh ngadunya (baca: complainnya) ke Frontliner! Kadang-kadang, saking bernafsunya itu tamu saat complain, berasa semua kesalahan ada di frontliner. Ya dimaki-makilah, ya dimarahinlah… sudah jadi makanan sehari-hari.
  • Seringnya pulang gak bisa on time and bahkan seringnya harus  extend sukarela karena harus menyelesaikan tanggung jawab dan hand over ke shift berikutnya.
  • Repot ber-make up. Buat saya yang gak suka dandan, ber make-up adalah sebuah kerepotan tersendiri. Selain repot, waktu yang harus saya luangkan untuk make up juga lumayan, sekitar 20 menit. Means, 20 menit kalau dikonversikan dengan gaji saya per bulan kan nilainya lumayan, hehehe…Ooopppss! Perhitungan sekali ya saya...
  • Sekali lagi, kerja seperti Pembantu! Tamu yang bossy seringnya banyak maunya. Kadang-kadang harus multi skilled alias mengerjakan apa yang di luar job desc kita demi melayani tamu. Kali ini sih, bukan pembantu lagi, tapi Babu!

FOOD & BEVERAGE SERVICE



Syarat Menjadi Seorang (Waiters & waitress)

 

            Waiter/s berarti orang yang bertugas atau bekerja didalam bidang penyajian , dalam hal ini makanan dan minuman atau setidak-tidaknya menyampaikan hidangan pada seseorang. Waiter/s merupakan suatu jabatan yang terdapat dalam berbagai outlet food and beverage department seperti restoran, room service, bar dan banquet.
Seseorang waiter/s melayani tamu yang makan dan minum direstoran, ia harus mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi tamu dan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti:

A.  Penampilan diri
     Penampilan diri seseorang waiter/s akan menentukan apakah pelayanan yang diberikan kepada tamu merupakan pelayanan yang berkualitas dan beretiket atau tidak.
Oleh sebab itu, karyawan hotel secara keseluruhan, terutama yang memberikan pelayanan secara langsung kepada tamu, senantiasa dituntut dengan penampilan yang rapi dan menarik.
Beberapa ketentuan mengenai penampilan yaitu:

1. Kebersihan badan (Cleanlines of the body)
     Kebersihan badan harus mendapat perhatian yang utama, badan yang kotor dan tidak terpelihara kebersihannya akan langsung merusak pelayanan yang diberikan kepada tamu. Untuk itu seseorang pramusaji harus mandi 3 kali sehari dan diusahakan menggunakan air hangat.
2.  Kulit (skin)
     Kesehatan dan kesegaran kulit harus mendapat perhatian yang utama. Kulit juga sangat menentukan nilai dan mutu pelayanan yang diberikan kepada tamu.
a. Harus banyak minum, makan buah-buahan, cukup tidur dan  istirahat untuk menjaga kesehatan tubuh.
b. Laksanakan diet khusus untuk perawatan kulit
c. Segala macam penyakit kulit harus diberantas.

3.  Rambut (hair)
     Masalah rambut juga tidak boleh diabaikan begitu saja. Rambut ialah mahkota bagi diri dan harus dijaga kebersihannya, kesehatan dan kerapiannya.
a. Cuci rambut dengan shampoo yang serasi dalam waktu tertentu untuk menjaga kebersihan rambut.
b. Pergunakan minyak rambut, sisir dengan rapi. Rambut yang acak-acakan mencerminkana pribadi yang acak-acakan juga.
c. Bebaskan rambut dari kutudan ketombe, jaga agara jangan sampai menimbulkan aroma atau bau yang tidak sedap.
d. Pria tidak dibenarkan memanjangkan rambut.
e. Dilarang menyisir rambut atau menggaruk-garuk kepala ditempat umum terutama didekat dapur, meja makan dan peralatan makan.
f. Dilarang memegang rambut atau kepala pada saat melayani tamu.
g. Bagi wanita dibenarkan memanjangkan rambut hingga atas bahu. Teteapi jika dipanjangkan lebih dari sebatas bahu dengan alasan pribadi maka rambut harus ditutup dengan hair nett.

4. Kumis dan Jenggot (Beard and Moustachi)
`           agaimana juga service yang diberikan kepada tamu akan bernilai lebih baik jika karyawan yang memberikannya tidak memelihara kumis dan jenggot. Oleh sebab itu memelihara kumis dan jenggot dilarang sama sekali.

5. Tangan dan Kuku (Hands and Nails)
a. Kuku dan tangan harus bersih untuk menjamin kebersihan pelayanan yang diberikan kepada tamu.
b. Harus mencuci tangan sehabis merokok atau keluar dari refreshing room atau toilet.
c. Seorang karyawan tata hidangan makanan tidak boleh memelihara dan memanjangkan kuku. Ujung kuku kaki harus dipotong rapi dan tidak kelihatan kotor.
d. Pelihara kesehatan kulit telapak tangan, pergunakan jeruk nipis untuk mencuci tangan agar kulit menjadi lembut dan halus.
e. Jari tangan jangan ada kesan nikotin bagi yang merokok.
f.  Hindari pemakaian cat kuku yang keras.

6. Mulut dan Gigi (Mouth and Teeth)
            Bagian ini merupakan bagian terpenting dan tidak boleh dianggap remeh. Hal ini disebabkan karena setiap karyawan akan berhadapan dengan setiap tamu, atasan dan juga teman kerja.
a. Sikatlah gigi minimal 3kali dalam sehari dengan menggunakan pasta dan sikat gigi yang serasi.
b. Sering berkumur-kumur apalagi jika berjam-jam tidak makan sesuatu.
c. Makanlah dengan teratur, kesehatan perut akan berhubungan dengan rongga mulut.

7. Kaki, kaus kaki dan sepatu (Feet,Stocking and Shoes)
            Kebersihan dan kesegaran kaki haruslah dipelihara secara cermat. Kaus kaki tidak boleh dipergunakan secara panjang sehingga menimbulkan bau kotoran busuk.
a. Pakai talcum powder pada telapak kaki supaya tetap segar meskipun banyak berjalan atau berdiri.
b. Pada waktu malam hari, ganjalah betis dan tumit dengan bantal sehingga ketinggiannya melebihi kepala, dengan cara demikian peredaran darah akan berjalan lancer dan akan mengurangi keletihan dan jari kaki tidak cepat rusak.
c. Hindari pemakaian sepatu yang ujung nya lancip agar tidak menimbulkan keletihan.
d. Bahan sepatu harus terbuat dari kulit yang bewarna gelap, selalu disemir sehingga bersih dan mengkilap.
e. Selalu perhatikan telapak sepatu, apakah ada sepatu yang menonjol.
f. Wanita dilarang memakai sepatu yang bertumit tinggi ketika sedang bertugas. Dianjurkan memakai stocking yang sama dengan warna kulit.




8. Emas dan Perhiasan (Gold and Jewerly)
a. Dilarang memakai perhiasan secara menyolok.
b. Karyawan wanita dilarang memaki ear ring ketika bertugas.
c. Hindari segala bentuk penampilan menyolok ketika bertugas.
9. Pakaian Seragam (Uniform)
            Perusahaan yang baik akan selalu memperhatikan uniform yang akan diberikan kepada karyawan dalam periode yang telah ditentukan, karena uniform ini dianggap sebagai cermin dari bonafiditas perusahaan. Melalui uniform akan dilihat bagaimana corak manajemen perusahaan tersebut. Oleh sebab itu para karyawan harus memperhatikan ketentuan tentang uniform yaitu :
a. Pakaian seragam yang diberikan harus dan hanya dipakai dalam kerja.
b. Harus merasa bangga dengan uniform tersebut.
c. Uniform harus senantiasa dirawat secara baik agar tetap rapi, bersih dan tahan lama.
d. Pakaian dinas harus dikenakan dengan baik dan benar.
e. Waiter harus memakai dasi kupu-kupu.
f. Hendaknya selalu memperhatikan kerapian penampilan dicermin yang terdapat di ruang       locker.

B. Sikap dan Tingkah Laku.
            Sikap, pembawaan dan tingkah laku sebagai karyawan hotel khususnya bagi para waiter harus dijaga dan dipelihara. Karyawan harus senantiasa bersikap lebih terampil dan cekatan serta senantiasa dalam keadaan siap sedia dalam menyediakan pelayanan. Harus selalu dalam keadaan rapi. Karyawan perlu sesekali mengontrol penanmpilannya dikaca yang disediakan oleh pihak hotel.
            Setiap karyawan harus selalu bersikapsiap sedia dan ramah terhadap tamu hotel. Penampilannya yang selalu tersenyum dalam keadaan bagaimanapun juga akan membawa arti yang sangat banyak bagi diri karyawan tersebut, bagi tamu hotel, relasi hotel, bagi pimpinan dan teman sekerja.
            Seorang karyawan hotel dituntut untuk memiliki sikap yang toleran, yaitu mampu berpikir dan mempertimbangkan segala sisi dan kepentingan orang lain, bukan dari sisi kepentingan individu pribadinya. Ia juga harus mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya.
• Gaya bicara yaitu untuk dapat menimbulkan daya tarik kepada lawan bicara, maka waiter harus memiliki gaya berbicara. Misalnya dengan anggota badan, dari mimik muka atau campuran dari gerak tangan dan suara.
• Sikap badan yaitu sikap badan sewaktu berbicara dapat memberikan daya tarik bagi percakapan yang dilakukan. Sikap badan dapat menghidupkan suasana sehingga antara pembicara dan lawan terdapat suasana penuh keakraban.
•  Sopan santun yaitu sesuatu yang sangat essensial dalam berhadapan dengan tamu ialah disiplin pribadi dari karyawan atau waiter/s.

Tugas dan Tanggung Jawab Waiter/Waitress:
             Dijelaskan bahwa tugas utama seorang waiter/s ialah melayani tamu yang akan makan dan minum direstoran. Disamping tugas pokok tersebut juga harus melaksanakan yang berhubungan dengan tugas utama yaitu:
a. Mempersiapkan service equipment.
b. Melaksanakan table set-up dan clear up
c. Menukar lena yang kotor ke lena room.
d. Mengambil barang-barang kegudang.
e. Mengambil pesanan tamu.
f. Menyajikan pesanan kepada tamu.
     Selain itu juga harus bertanggung jawab atas kebersihan dan keselamatan dirinya dan tempat kerja nya, dan keamanan kerjanya. Tanggung jawab yang lain seperti :
a. Bertanggung jawab kepada head waiter.
b. Bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapian area kerja dan bar.
c. Bertanggung jawab atas inventaris peralatan dan perlengkapan pelayanan.

Fungsi Waiter/Waitress:
            Salah satu fungsi waiter/s adalah sebagai penyaji hidangan dimana tamu akan dibantu oleh waiter/s dalam memilih menu serta menjelaskan dari pada menu-menu yang disediakan oleh hotel. Sehingga tamu merasa lebih mudah dalam memesan menu yang akan dipesan.

Formulasi Sikap Pelayanan Waiter/Waitress:
              Ada tiga pokok kaidah pelayanan yang sangat mendasar dimana antara yang satu dengan yang lainnya saling memiliki dan saling keterkaitan, yaitu :

Persiapan Pelayanan
              Persiapan pelayanan yang dimaksud disisni bukan dalam arti yang sempit yaitu mempersiapkan hidangan untuk disajikan, tetapi persiapan dalam arti luas, yaitu persiapan mental dan fisik penyaji serta berbagai piranti kerja yang mendukung terciptanya kelancaran pelayanan.
            Dengan demikian persiapan pelayanan dalam skala luas dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu:

a.  Persiapan Fisik
            Persiapan fisik penting dilakukan waiter/s sebelum melaksanakan tugas.
waiter tidak akan bisa memberikan layanan tanpa fisik yang siap. Diantara persiapan fisik tersebut adalah:
- Berpakaian rapi, pantas, dan benar.
- Menampilkan raut muka yang jernih serta menunjukan keceriaan.
- Sikap tubuh lentur dan luwes.
- Sopan dan ramah tampil melalui air muka dan sikap tubuh.
- Menunjukkan kondisi sehat jasmani.
- Sikap siap untuk bekerja.
Sehubungan dengan penjagaan kesehatan ini waiter perlu menjaga agar tidak larut dalam pekerjaan, mengatur tempo emosional serta menghindari makanan yang terlalu banyak mengandung lemak. Waiter/s juga harus berupaya menghindarkan stres. Caranya ialah selalu menikmati pekerjaan dan menghitung berkah yang diperoleh dari pekerjaan tersebut.
Persiapan fisik yang benar akan menyebabkan waiter/s dapat memberikan pelayanan yang prima kepada tamu-tamunya.

b. Persiapan Mental
            Dalam rangka mempersiapkan mental agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik, waiter harus memelihara konsentrasi, selalu percaya diri dan merasa bangga dengan tugas-tugas nya. Ia juga harus menjauhkan complain serta masalah-masalah pribadi ketika akan bekerja.
Waiter/s perlu memelihara konsentrasi pemikirannya agar perhatiannya mengarah terhadap pekerjaan yang akan dilakukan. Agar pemusatan pemikiran dapat dilakukan dengan sempurna beberapa hal perlu menjadi pedoman, antara lain:
- Menganggap pekerjaan adalah sebagai hobby
- Semua yang dimiliki diperoleh dari kerja tersebut.
- Pekerjaan yang dilakukan itu merupakan ibadah.
c. Persiapan alat bantu
Yang dimaksud dengan alat-alat bantu segala macam peralatan yang dipergunakan dalam bekerja seperti:
- Alat tulis menulis
- Alat-alat makan minum
- Alat-alat penyajian
- Dan sebagainya.

• Interaksi
            Proses interaksi diawali dengan datangnya tamu ke outlet penjualan. Pada saat yang sama proses pelayanan juga dimulai dengan melakukan penyambutan.
            Proses interaksi berlanjut dengan timbulnya komunikasi, dimana melalui proses komunikasi ini kedua pihak mengharapkan memeperoleh pengertian masing-masing. Pihak waiter berupaya untuk dapat memahami apa yang diinginkan tamu, sedangkan pihak tamu yang datang akan memahami berbagai informasi yang diberikan berkaitan dengan kebutuhan. Kecocokan dalam berkomunikasi akan menghasilkan hal-hal positif bagi kedua belah pihak.
            Khusus bagi waiter/s, pertanyaan yang diajukan tamu harus disadari sebagai sesuatu permintaan informasi dan bukan merupakan interogasi. Tamu menginginkan penjelasan atas sesuatu atau kepastian dari sesuatu yang diinginkan. Tamu tersebut juga menginginkan keterangan yang lengkap dan terinci menyangkut kebutuhannya sehubungan dengan persyaratan yang ditetapkan perusahaan. Namun demikian, apapun jenis pertanyaan yang diajukan tamu, waiter harus siap menjawabnya dengan cara yang sopan, jelas dan ramah. Apalagi yang menyangkut produksi yang dijual seperti bahan-bahan yang digunakan, porsi, harga, dan lain sebagainya.

• Tindak Lanjut Pelayanan
            Tindak lanjut pelayanan setelah interaksi adalah pelaksanaan pelayanan memenuhi kebutuhan tamu, sesuai permintaan. Dalam pelaksanaan pelayanan ini seluruh kesepakatan dengan tamu harus dapat direalisasikan berdasarkan ketentuan dan standart pelayanan yang ditetapkan sebelumnya.
Prosedur pelayanan makanan dan minuman di restoran
Sebelum para tamu datang di restoran, beberapa hal yang harus disiapkan oleh waiter/waitress meliputi:

a. Menyiapkan meja makan
             Hal pertama yang akan dilakukan oleh waiter/waitress adalah menyiapkan atau memeriksa meja makan, apakah meja makan sudah terletak rapih, lengkap dan bersih sehingga siap untuk dipergunakan oleh tamu yang sudah memesan tempat ataupun yang belum. Pergunakan lap dan bahan pembersih untuk membersihkan meja makan. Gunakan moulton atau under cloth agar permukaan meja tidak cepat rusak bila meletakkan benda-benda panas diatasnya, dan agar permukaan meja makan menjadi lebih rapih serta tidak menimbulkan suara bila diatasnya diletakkan alat makan. Bentangkan taplak meja makan yang baik dengan cara meletakkan lipatan tengah taplak ditengah-tengah meja makan dan baru kemudian membuka lipatan-lipatan selanjutnya. Hindari kecerobohan agar jangan sampai ada lipatan atau permukaan yang menggelembung, kemudian tata meja makan secara tepat, rapi dan lengkap dengan china ware, glass ware, silver ware dan napkin. Lengkapi juga dengan asbak, tempat garam dan merica, vas bunga dan sebagainya.

b. Mise en scene
            Mise en scene adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan ruangan kerja dan lingkungannya sehingga menjadi menyenangkan, nyaman, aman dan bersih. Kegiatan yang dilakukannya yaitu:
• Karpet telah dibersihkan baik dengan penyedot debu atau vacuum cleaner
•  Semua meja dan kursi siap dipergunakan untuk melayani tamu
•  Lampu meja dan dinding harus menyala
•  Menu (daftar makanan) harus rapi, bersih dan menarik
•  Pintu utama dibuka untuk beberapa saat agar udara dari luar masuk
•  Tutup pintu, nyalakan air conditioning untuk mendapatkan suhu udara yang nyaman
•  Taplak meja yang kotor kusut atau cacat harus diganti dengan yang baik dan bersih
•  Bunga dalam vase yang telah layu diganti dengan yang segar

c. Mise en place
            Mise en place adalah meletakkan alat makan yang sudah bersih siap dipakai, ditata, diatur dan di susun dengan rapih; dikelompokkan menurut jenisnya dan diletakkan di tempat tertentu terutama dalam side stand atau meja samping .

d. Side board/side stand/dummy waiter
            Side board adalah sebuah perabot (furniture) yang terdiri dari lacilaci atau lemari yang cukup luas untuk menyimpan alat-alat seperti linen (under cloth, napkin, table cloth), cutlery(macam pisau, sendok, garpu),crockery(macam cangkir dan piring) untuk melayani sejumlah tamu dalam station. Sebelum restoran dibuka, side stand harus dilengkapi dengan:
• air es dalam water pitcher yang dialasi dengan piring yang diberi serbet makan
•  saus yang digunakan seperti; tabascho,tomato ketchup, chili, maggi sauce, mustard sauce, soya dan lain-lain
•  tusuk gigi/toohpicks diisi penuh
•  tempat gula(sugar bowl) diisi penuh dan dilengkapi dengan sendoknya
•  asbak(ashtray) yang sudah bersih dan dilap kering
•  sendok dan garpu yang akan dipergunakan, sebaiknya jumlahnya 2,5 lipat dari jumlah yang pergunakan untuk menutup meja   makan satu station
• baki, piring untuk alas, piring tadah remahan (crumbing plate), dessert plate, bread plate, dinner plate, gelas tersusun rapih.
•  kertas tisu dan alas(doyley napkin)
•  tempat garam, merica yang telah diisi dan dalam keadaan siap pakai.
Setelah persiapan sudah dilakukan hal berikutnya adalah melaksanakan pelayanan makanan dan minuman sesuai dengan prosedur yang ada, umumnya prosedur yang dilakukan di restoran adalah sama, namun tetap memperlihatkan ciri khas restoran. Prosedur yang dilakukannya yaitu:



1.Melakukan penanganan pemesanan tempat
            Pelayanan pemesanan tempat umumnya dilakukan oleh tamu dengan menelpon ke restoran, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penuhnya tempat pada saat jam sibuk atau ramainya restoran, adapun prosedur penanganan pemesanan tempat yaitu:
• Menyapa tamu; menjawab telepon dengan segera sambil mengatakan” Good afternoon, Oriental café, Dini speaking, how may I help you?”, Berbicaralah dengan suara yang jelas, ramah dan sopan.
• Mencatat rincian pesanan; dengarkan baik-baik permintaan tamu dan catat rincian nya, kemudian pindahkan data pada buku pesanan, data tersebut antara lain: jumlah orang yang akan datang, nama pemesan, tanggal dan jam kedatangan, nomor kamar atau nomor yang bisa dihubungi, permintaan khusus seperti:area bebas asap rokok, area/tempat pribadi (private room)dsb
• Mengulang rincian data pemesanan .

2.Menyambut tamu
            Di dalam industri jasa, kesan pertama sangat mempengaruhi image tamu, oleh sebab itu penyambutan yang baik sangat berperan, jika mengetahui nama tamu, sambut dengan cara
menyebutkan namanya. Hindari menyambut dengan menanyakan apakah sudah memesan tempat atau belum? Lebih baik mengucapkan “Good evening, may I help you?, setelah itu baru menanyakan apakah sudah memesan tempat atau belum?, setelah itu arahkan tamu ke tempat yang sudah ditentukan.

3. Memberi tempat duduk
•  Pemilihan tempat duduk, hendaknya dilakukan sesuai dengan kesenangan tamu, khususnya untuk tamu yang sudah seringkali datang di restoran,
•  Memberi pelayanan tempat duduk dengan urutan seperti:wanita, anak berusia 2 s.d. 8 tahun, tamu penting, yang paling tua
•  Mempersilahkan tamu duduk, dengan cara mendorong kursi perlahan kearah dalam, saat tamu akan duduk .

4. Menyodorkan menu kepada tamu
            Menyodorkan menu dilakukan oleh captain, setelah menempatkan napkin dipangkuan tamu, menyerahkan menu sebaiknya diberikan terlebih dahulu kepada tamu wanita, baru kemudian kepada tamu laki-laki, hendaknya beri tamu waktu yang cukup untuk mempelajari dan menentukan menu yang ada, ada dua cara saat memberikan menu, dengan cara menu tertutup dan menu terbuka pada halaman pertama, setelah menu diserahkan bantu tamu untuk menentukan pilihanya, bisa dilakukan dengan cara menerangkan menu spesial hari ini

5. Menuangkan air es
            Tidak semua restoran otomatis menghidangkan air kepada tamu yang datang di restoran, untuk menambah hasil penjualan, pramusaji akan menawarkan minuman kepada tamu sebelum mereka makan

6. Menghidangkan roti dan mentega
            Pada restoran mewah, tamu-tamu yang datang akan diberi roti dan mentega, namun beberapa restoran hanya akan memberi roti jika tamu memesan sup, sedangkan jika tidak memesan sup maka tidak akan diberi roti dan mentega, ada beberapa keuntungan jika tamu diberikan roti yaitu agar tamu tidak merasa menunggu makanan apabila makanan yang dipesannya memerlukan waktu pembuatan yang agak lama

7. Mencatat pesanan tamu
            Beberapa restoran, tugas mencatat menu tamu dilakukan oleh captain, namun ada juga yang mencatat menu adalah waiter, hal ini tidak menjadi suatu keharusan tugas siapa. Menu yang dipilih oleh tamu akan dicatat pada captain order.



8. Memberikan pesanan ke dapur (kitchen)
            Pesanan segera diberikan ke dapur, umumnya captain order dibuat 3 rangkap, asli akan diberikan ke dapur, salinan pertama kepada kasir sedangkan salinan kedua menjadi arsip restoran.

9. Menyesuaikan peralatan makan
            Perlu dilakukan penyesuaian terhadap peralatan makan yang sudah tersedia di meja, penyesuaian ini dilakukan sesuai dengan menu yang dipesan oleh tamu, kemungkinan akan mengurangi atau menambah peralatan makan.

10.Menghidangkan makanan
            Seperti telah dijelaskan bahwa tipe pelayanan ada bermacammacam tergantung dari jenis restorannya, seperti misalnya: plate service/American service, gueridon service, platter service dan sebagainya. Gaya pelayanan yang baik ialah ramah,sopan, cepat dan tepat. Di dalam bidang pelayanan ada kata kunci yang harus sering diucapkan oleh pramusaji, misalnya: silahkan, maaf, terima kasih, selamat makan. Sebelum memberikan makanan dan minuman di meja seharusnya seorang waiter mengetahui siapa yang akan dilayani terlebih dahulu, hal ini disebut dengan alur pelayanan. Jika pelayanan yang diberikan adalah pelayanan yang formal/resmi, maka urutan siapa yang akan dilayani terlebih dahulu harus diperhatikan. Beberapa saat setelah makanan dihidangkan diatas meja dan tamu mulai makan, maka pramusaji perlu datang mendekat dan menanyakan kepada tamu, apakah segala sesuatunya sesuai dengan keinginan dan selera tamu, pramusaji selalu harus memperhatikan tamu-tamu yang sedang bersantap, kalau membutuhkan sesuatu. Gelas air tidak boleh dibiarkan sampai kosong, gelas anggur diisi kembali kalau tamu minum anggur, atau menawarkan kembali jika anggurnya sudah habis.

11.Mengangkat peralatan kotor
            Hal ini dilakukan dari sebelah kanan tamu kecuali piring roti dan salad, karena keduanya memang terletak disebelah kiri tamu

12.Membersihkan meja
            Crumb adalah serpihan roti dan crumbing berarti membersihkan meja dari serpihan roti dan kotoran lainnya, crumbing ini dilaksanakan setelah tamu selesai menikmati makanan utama,
dengan maksud memberikan keadaan yang tetap bersih dan menyenangkan ketika tamu menikmati dessert/makanan penutup.

13.Menawarkan makan penutup
            Pada beberapa restoran tersedia kereta dorong yang berisi kuekue atau jenis makanan penutup lainnya. Kereta didorong kedekat tamu sehingga memudahkan tamu memilih kue/dessert yang disukai ataupun kalau tidak menggunakan kereta dorong, pramusaji dapat menawarkan dessert melalui menu yang ada, yang selalu harus diingat oleh pramusaji adalah berusaha menjual makanan dan minuman sebanyak mungkin dalam rangka meningatkan hasil penjualan.

14.Menawarkan kopi/teh
            Kopi atau teh dihidangkan setelah tamu selesai menyantap makanan penutupnya. Kita mengenal beberapa istilah dalam kopi, ekspresso adalah kopi normal, sedangkan ristretto adalah kopi yang porsinya kecil tetapi kadar kafeinnya tinggi, kedua macam kopi ini lebih enak rasanya apabila dibuat dengan menggunakan mesin pembuat kopi.
15.Menangai pembayaran tamu
            Apabila tamu setelah makan dan minum, maka pramusaji harus segera menghubungi kasir untuk mempersiapkan bon tagihan kepada tamu. Hal ini dilakukan agar tamu tidak menunggu terlalu lama, apabila hendak membayar. bon tagihan tersebut akan disodorkan apabila tamu memintanya. bon atau sering disebut bill ditaruh diatas baki kecil untuk ”cash tray”. Ada dua kemungkinan dalam menangani pembayaran ini, pertama tamu akan membayar kontan atau menggunakan kartu kredit, yang kedua khusus untuk tamu yang tinggal di hotel, diperbolehkan menandatangani bill tersebut untuk kemudian ditagihkan pada saat tamu akan chek out.

16.Mengantarkan tamu
            Adalah suatu tindakan terpuji apabila ada seseorang mengantarkan tamu sampai ke pintu keluar. Pramusaji harus selalu mengucapkan terima kasih atas kedatangan tamu tersebut ke restoran dan mengharapkan/mengundang para tamu untuk berkunjung kembali

17.Menata meja
            Setelah tamu meninggalkan meja, pramusaji segera membersihkan dan menata kembali meja tersebut, agar tamu lain yang datang dapat segera menempatinya.

Prosedur Pelayanan Makanan Dan Minuman Ke Kamar Tamu

            Segala sesuatu yang terjadi pada pelayanan ke kamar, akan banyak tergantung kepada apa yang terjadi dalam hubungan tamu dengan order taker melalui telepon, dan mencatat pesanan tamu melalui telepon. Orang yang bertugas di room service untuk mencatat pesanan tersebut dinamakan order taker. Mencatat pesanan tamu melalui telepon, biasanya dilaksanakan oleh bagian room service (pelayanan kamar), mencatat pesanan makanan/minuman melalui telepon agak sedikit lebih sulit jika dibandingkan secara langsung apalagi kalau tamu yang dihadapi adalah orang asing. Taking order yang melakukan pemesanan hidangan makanan untuk tamu yang ingin makan/minum memerlukan tehnik atau tata cara khusus selain kemampuan berbahasa yang baik, juga harus memiliki sopan santun serta kemampuan berkomunikasi, yang tidak kalah pentingnya kemampuan dalam menguasai bahan untuk menjadi salesman yang berhasil, pendengaran harus jelas dan mengerti akan pembicaraan tamu atau apa yang diminta oleh tamu melalui telepon tersebut. Beberapa hal yang akan dilakukan pada saat memberikan pelayanan makanan dan minuman yaitu:
1.       Siapkan kertas untuk mencatat pesanan tamu yang bisa berbentuk buku kecil
2.       Segera angkat telepon jika berdering dan jawablah secara sopan dengan mengucapkan salam seperti “good morning, room service, Susan speaking, may I help you?”
3.       Catat segera nomor kamar dari mana panggilan telepon itu datang
4.       Selalu berusaha memberikan informasi yang dapat meningkatkan penjualan.
5.       Setelah mencatat pesanan, order taker harus mengulangi pesanan tersebut dengan cara membacakan nomor kamar, jumlah, jenis makanan yang diinginkan, sekaligus memberikan perkiraan waktu pengantarannya
6.       Akhiri pembicaraan dengan menanyakan hal lain yang bisa dibantu dan mengucakan salam
7.       Biarkan tamu, menutup telepon terlebih dahulu, dan mengucapkan terima kasih pada akhir pembicaraan
8.       Pindahkan semua pesanan yang sudah dicatat kedalam bon pesanan (order slip) dengan menyertakan keterangan yang diperlukan sehingga bagian pengolahan makanan atau bar tidak salah dalam menyiapkan pesanan tersebut, dan pesanan untuk makanan harus dipisahkan dari bon pesanan untuk makanan dan minuman sebab pegambilannya juga terpisah. Pesanan tamu (food order) diberi cap oleh order taker dengan time stamp sebagai tanda yang menunjukkan jam berapa pesanan tersebut diterima.
9.      Setiap bon pesanan harus dibuat rangkap tiga yaitu yang pertama/asli untuk bagain pengolahan makanan (dapur atau bar) salinan yang pertama untuk kasir guna dibuatkan bill, salinan yang kedua untukroom service
10.   Bon pesanan yang sudah dibuat kemudian diberikan kepada pramusaji yang akan diteruskan ke dapur
11.   Selama menunggu makanan yang sedang disiapkan oleh bagian dapur pramusaji akan menyiapkanbaki/trolley beserta peralatan makanannya sesuai dengan pesanannya
12.   Setelah semuanya siap, pramusaji kemudian mengirimkan pesanan tersebut kekamar tamu, setelah sebelumnya diperiksa oleh atasannya (captain), sambil membawa bon, hal penting yang harus selalu diingat oleh waiter adalah pada saat pesanan tersebut akan dikirim ke tamu harus membawa bon yang sudah disiapkan sebelumnya oleh kasir
13.   Sebelum memasuki kamar tamu, pramusaji harus mengetuk pintu dan memberitahu kedatangannya kepada tamu dengan mengatakan room service, sebelum ada jawaban dari tamu yang mempersilahkan, maka penyaji tidak boleh membuka pintu apalagi memasuki kamar tamu.
14.   Setelah masuk kamar, maka pramusaji memberi salam seramah mungkin kepada tamu serta langsung menyiapkan/meletakkan makanan dan minuman ditempat yang dikehendaki oleh tamu
15.   Setelah selesai menyiapkan makan dan minuman serahkan bon kepada tamu untuk ditandatangani, kemudian bawalah kembali bon tersebut ke room service dan serahkan ke kasir yang seterusnya akan mengirimkan bon tersebut ke bagian kantor depan, jangan menyimpan bon tamu untuk menghindari late charges
16.   Pada waktu akan meninggalkan kamar tamu jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih dan selamat menikmati hidangan, kemudian menutup kembali pintu kamar tamu
17.  Nomor kamar dan waktu pelayanannya, serta apakah akan dipergunakan tray atau meja harus dicantumkan pada clearing chart yang diisi oleh waiter setelah mengantarkan hidangan tersebut ke kamar, sebagai tanda untuk dilakukan clearing.

HOUSEKEEPING MAKE UP ROOM

Dibawah ini istilah – istilah yang biasa digunakan ;

Istilah
Abreviation
Status Kamar
Vacant Clean
  VC
Kamar siap jual
Vacant Clean Inspection
VCI
Kamar siap jual akan tetapi masih dalam keadaan inspeksi/pengecekan lebih lanjut
Vacant Dirty
VD
Kamar yang siap jual tetapi masih dalam keadaan belum dibersihkan.
Sleep Out
SO
Kamar yang sudah di tempati ( terjual ) akan tetapi tamunya tidak menempatinya, dan status kamarnya masih occupied
Occupied
Occ
Kamar yang sudah terjual
Occupied no luggage
ONL
Kamar yang sudah terjual dan  ada penghuninya akan tetapi tidak membawa barang – barangnya
Out of service
OS
Kamar yang untuk sementara tidak untuk dijual
Out of Order
OOO
Kamar yang masih dalam keadaan perbaikan (maintenance )
Don’t Disturb
DND
Kamar yang occupied yang  penghuninya tidak ingin diganggu selain ada permintaan dari penghuninya
Expected Arrival
EA
Kamar yang sudah di booking dengan status confirm.
Expected Departure  
ED
Kamar yang sudah confirm check out.
 
istilah – istilah yang biasa di pakai dalam hubungan keduanya, adapun untuk kategory VIP pada umumnya  management hotel  menyusunya dengan kategory – kategory yang dikondisikan  dengan market tamu-tamunya.Pada umumnya kategory VIP  memiliki tingkatan yang berbeda-beda dalam memberikan  extra service nya.
Selain istilah – istilah room status juga type kamar juga harus dipahami kedua department tsb, misalnya untuk kamar yang memiliki tempat tidur single mereka memakai kode TWN, untuk kamar yang menggunakan tempat tidur type queen memakai kode QWN, untuk kamar yang memiliki tempat tidur double mereka menggunaka kode KING, begitu pula dengan  type kamarnya mulai dari standard room atau classic diberi kode misalnya STD atau DLX,   untuk Suite atau Executive diberi kode SUT 1, SUT2 atau EXC1, EXC2 sampai dengan  type president suite atau penthouse.
Untuk kode – kode tersebut bukan merupakan hal yang baku, management hotel  menentukan kode-kode tersebut untuk di install dalam system.
                                            
Daily task yang melibatkan keduanya misalnya dalam membuat laporan status kamar ;

Housekeeping Department, Order Taker officer akan membuat dan  melaporkan kepada front desk attendant  mengenai status kamar sesuai dengan Keadaan yang sebenarnya berdasarkan laporan dari setiap floor supervisor. Hal ini penting supaya front desk attendant bisa mengetahui status Kamar-kamar yang akan dijual. System pelaporan ini  sudah bisa diakses lewat system komputer   dengan cara  menggunakan kode-kode tertentu sesuai dengan kecanggihan system yang dipakai.sebagai referensi system yang biasa di pakai adalah MYOH, FIDELIO dan OPERA. 
Dari Front Desk attendant  akan melakukan kegiatan yang  meliputi hal-hal berikut :
  1. Mengirimkan daftar penghuni kamar setiap pagi kepada F&B outlet dan Housekeeping atau department lain yang berkaitan dan memiliki kepentingan kerja.
  2. Mengirimkan daftar kamar-kamar yang akan ditempati oleh tamu,meliputi tamu perorangan Tamu rombongan,atau tamu penting (VIP).
  3. Memberitahukan kepada Housekeeping Department  mengenai kamar-kamar yang tamunya sudah check out dan statusnya EA.
  4.  Memberitahu perpindahan tamu dari kamar yang satu ke kamar yang lain jika terjadi perpindahan kamar.

Pada dasarnya Housekeeping department memiliki data tersebut baik secara manual atau akses dari system hanya saja akan lebih baik hal ini  dilakukan untuk mengurangi kecerobohan.apabila terjadi room discrepancy maka sebaiknya dilakukan investigasi oleh kedua departement tsb.

Selain Front Office department, Sales & Marketing department juga dalam hubungan kerja memilki kedekatan, hanya saja sales & marketing department akan mendapat kan informasi tentang kamar-kamar yang siap jual melalui front office department, dan semua pembookingan kamar yang dilakukan oleh sales & marketing department akan melalui dan mekanisme Front office Department yang  akan diteruskan ke housekeeping department.

Laundry Department
Laundry department adalah tetangga terdekat  ,  secara psikologis managementnya hampir memiliki kesamaan , hanya saja ruang lingkup kerja  laundry department tidak seluas housekeeping department.
Corridor kerja kedua department ini bagaikan adik dan kakak dalam sebuah keluarga, secara design lokasi housekeeping office selalu berdekatan dengan laundry office, bahkan ada pula sebagian hotel yang menyatukan housekeeping dengan laundry dibawah satu atap housekeeping department.
Hubungan kerja erat yang tampak jelas  housekeeping dengan laundry salah satunya supply linen untuk kebutuhan floor section,public area section,  guest laundry, uniform karyawan, kelengkapan lainnya sebagai tools dalam kegiatan cleaning process.

Engineering Department
Hubungan kerja antara Housekeeping department dengan engineering department merupakan partner kerja yang tidak akan pernah putus hubungannya.Kerkaitan Housekeeping department dengan Engineering department sudah merupakan hal yang mutlak, dalam bahasa gurau sudah “ kutukan” bahwa engineering department akan selalu disibukan oleh pekerjaan housekeeping department yang begitu tide.

Hubungan kerja dapat dilihat diantaranya sebagai Berikut :

  1.  Perbaikan dan pemeliharaan equipments  menyangkut operasional seperti  AC, Supply air bersih, listrik .
  2.  Perbaikan perlengkapan Housekeeping yang ada di fasilitas floor section atau fasilitas public area 
  3. Mengerjakan  work order dari housekeeping dengan tingkat urgency .
  4.  Menginformasikan kepada  housekeeping department  dan front office department tentang perbaikan yang memerlukan jangka waktu lama, sehingga status kamar dibuat menjadi Out of order, dan akan menginformasikan kembali jika sudah selesai dalam maintenance.
  5.  Melakukan program perawatan secara berkala untuk menjaga kondisi furniture, seperti painting, maintenance AC dll.
Dengan demikian dapat dilihat bahwa antara Housekeeping department dengan engineering department  sangatlah erat. Jika peralatan operasional Housekeeping rusak, secara otomatis  pekerjaan housekeeping akan  terganggu. Oleh karenanya housekeeping department  akan selalu memerlukan engineering department.

Food and Beverage Department
F&B department merupakan object paling demandings dalam pelayanan kebersihan, perawatan peralatan, akan tetapi sudah barang tentu permintaan pelayanan kebersihan ini adalah wajib hukumnya. Tidak ada  kata “ tidak bisa”  , “tidak ada staff” , atau “ tidak mungkin” semua argument – argument itu harus di hilangkan. Housekeeping department yang merupakan pertahanan terdepan dalam menjaga dan merawat agar peralatan – peralatan tetap dalam kualitas baik dan sesuai dengan umur perlatan tsb harus dapat menunaikan kwajiban itu.
Outlet – outlet F&B seperti restaurant, bar, dan meeting room merupakan ruangan – ruangan yang kebersihannya, perawatan furniturenya mutlak harus di jaga dan dirawat.
Tehnik – tehnik perawatan seperti polishing, brooming, brushing dll. Dalam memenuhi rangka menjaga dan merawat harus dilakukan secara intensif dan terrecorded.
Kegiatan housekeeping selain daily task cleaning, seperti melakukan kegiatan special project ini dimaksudkan agar memilki schedule khusus perawatan sehingga peralatan atau furniture terawat dengan baik.
Public area section merupakan yang paling dominan hubungan dalam kegiatan pekerjaannya, begitu pula floor section , linen and uniform section serta florist section terlibat dalam kegiatan pemenuhan permintaan pelayanan F&B outlet.
Accounting Department section Purchasing
Purchasing section yang di kepalai oleh purchasing manager yaitu merupakan  section dalam acoounting department yang yang sering kali berhubungan dengan Housekeeping Department tentu dalam kegiatan operasionalnya akan selalu membutuhkan equipment – equipment yang bersipat jangka panjang atu jangka pendek ( umur equipment). Kebutuhan operation setiap section. Floor section pasti membutuhkan supply linen, furniture yang memadai dan sesuia dengan kebutuhan operation, Section public area tentunya membutuhkan chemical yang berkualitas yang low budget high impact, juga kebutuhan mesin cleaning seperti vacuum cleaner, mop, broom , cloth, sponge, carpet sweeper dll, untuk linen section kebutuhan linen stock dan semua perlengkapan kamar, uniform karyawan, alat – alat taylor serta kelengkapannya, order taker desk tentu membutuhkan paper, buku untuk log book, Work order pad, PR ( purchase Requets ) pad dll. Begitu juga dengan florist  membutuhkan aneka ragam bunga, tanaman, pot bunga dll. Kesemua permintaan kebutuhan itu tidak serta merta dating dengan sederhana tanpa mekanisme yang benar. Purchasing department merupakan sarana untuk mengakomodir permintaan tersebut. Order taker officer akan mengakomodir segala kebutuhan operational ini dengan mengirimkan PR ( purchase request )  ke Purchesing officer. Sebaiknya dalam membuat PR ini data stock in – out nya serta stock harus valid berdasarkan inventory yang updated, hal ini untuk mencegah ( avoid ) penumpukan barang yang useless. Kecenderungan dilapangan yang terjadi pada saat operational yaitu keterlambatan datangnya barang yang di minta merupakan problem yang biasa di hadapi pada setiap perusahaan, oleh karena itu sebagai tips agar dalam pemenuhan kebutuhan operational berjalan lancar, kunci utamanya setiap section harus mempunyai jadwal yang konsisten dalam inventory dan memiliki estimasi yang benar dalam menentukan barang yang mau di pesan ( order ). Sering kali pada saat melakukan order barang supervisor section hanya melihat stock yang ada dan assumsi.  Pada saat melakukan Purchase Request selain mencantumkan item yang akan di beli, kuota nya, alangkah baiknya juka kita mengetahui supplier atau company penyedia atau distributornya hal ini dilakukan agar dala pemesanan bias effektif dan effisien, ini hanya dilakukan untuk pemesanan barang yang baru atau mengganti kualitas barang dengan supplier baru.

Purchasing officer  akan merasa terbantu jika dalam order suatu barang  hari ini minta hari ini ada, boleh saja dilakukan dengan tingkat pengecualian dan harus melalui approval GM. Barang – rang yang di peasan Housekeeping department setelah melalui mekanisme  dan birokrasi yang tepat pada umumnya akan di distribute ke store, maka Housekeeping staff hanya boleh mengambil setiap purchase melalui store. Mengapa Demikian ? Setiap barang yang masuk dan keluar yang digunakan untuk kebutuhan operasional harus terrecord dalam administrasi yang baik dengan memiliki catatan fisik berupa log book manual, dan secara komputerisasi ( system ). Hal ini sangat penting agar management puncak khususnya Finance department bias mengopntrol keuangan atau expenses.

Di era sekarang system purchase request sudah lebih maju dengan menggunakan system computer agar menghemat waktu birokrasi, tetapi perlu di ingat bahwa hal yang manualpun seperti membuat  purchase request  harus tetap dilakukan, hal ini di peruntukan mencegah discrepancy dan penyalahgunaan wewenang.

Accounting Department cost and revenue section.
Perlu diingat bahwa housekeeping adalah salah satu department yang dalam kegiatan bisnisnya merupakan penyumbang revenue yang cukup  tinggi,akan tetapi housekeeping juga merupakan cost center .selain karyawan  yang cukup banyak juga kebutuhan akan peralatan – peralatannya cost nya tinggi.oleh karenanya seorang executive housekeeper harus pandai membaca profit and loss statement. Dengan mencermati setiap nilai angka yang tertera pada P&L statement tersebut dengan teliti lalu di sesuaikan data tersebut dengan yang dimiliki internal sendiri, apabila terjadi perbedaan, sebaiknya clarified terlebih dahulu dengan chief accountant. Yang pada umumnya terjadi adalah kesalahan pada postingan Purchase request kebutuhan operational Housekeeping Department dengan kebutuhan operational engineering department atau department lainnya.     
Accounting department akan memberikan  profit and loss statementnya setiap bulan, tentunya berdasarkan data yang didapat dari purchase department untuk cost utilitiesnya, dan cost of employee dari Human Resourcesnya serta department lainnya yang terkait.
Selain purchasing, cost and revenue center section section lainnya seperti receiving, store juga kerap kali berhubungan dengan housekeeping department.
Security Departement
Security  Department berkewajiban menjaga keamanan secara keseluruhan atas asset- asset  company, Bukan hanya housekeeping department saja yang berkepentingan semua department sangat berkepentingan dengan security department.akan tetapi yang akan kita bahas adalah sekitar kegiatan housekeeping yang kerap kali berhubungan denga security department. Bentuk kegiatan itu diantaranya dilibatkannya sebagian besar atau seluruh karyawan housekeeping dan fire team khususnya bagian evakuasi tamu, kemudian prosedur loss and found yang harus melibatkan security dan front office department.
 Menurut data statistic beberapa hotel yang saya dapatkan ,  case untuk housekeeping jauh lebih sedikit dibanding F&B department, akan tetapi case nya walau kecil tapi dalam penyelesain cukup rumit.
Tentunya security department sudah memiliki mekanisme dan system yang tepat untuk menyelesaikan setiap case yang muncul.
Selain department – department yang telah di uraikan Housekeeping department juga secara langsung atau tidak langsung memiliki keterikatannya dengan department lainnya yang tidak diuraikan  diatas seperti Sales and Marketing, Public Relation dan Human Resources. 

I.                    JOB DESCRIPTION

       Penjelasan  tugas atau Job description merupakan hal yang perlu dipahami dalam organisasi housekeeping department. Job Description merupakan rangkaian atau tugas – tugas pekerjaan apa saja yang harus dilakasanakan sesuai dengan posisinya dan terhadap siapa harus bertanggung jawab.
Struktur organisasi yang tersusun yang disesuaikan dengan factor psikologisnya  dan fisiologisnya diharapkan akan memberikan kesan posistif dalam berorganisasi demi mencapai tujuan.
Penyusunan job description yang baik dan tepat merupakan salah satu kunci dalam mencapai kesuksesan. J
ob Description yang teralalu berbelit penuh dengan birokrasi akan menyulitkan dan akan menghambat pada kegiatan operasional. Job Description ini dimaksudkan agar karyawan atau staff memahami urutan kerja secara benar, karena job description ini juga yang akan mengukur kualitas pekerjaan itu sendiri . oleh karenanya setiap karyawan atau staff diwajibkan memahami apa yang menjadi tugas dan kewajibannya.
Baiklah, kita urutkan job description masing – masing posisi secara phyramid.

Executive Housekeeper
Secara struktur organisasi, Executive Housekeeper adalah orang nomor satu dalam organisasi housekeeping, wilayah pekerjaannya tentu sangat luas meliputi aspek operational dan administrasi.
Seorang Executive Housekeeper dituntut untuk dapat menganalisa, memprediksi, membuat estimasi yang  benar dan execute yang tepat sasaran. Tanggung jawab yang di embannya sangat besar, reporting  langsung kepada Room Division Manager atau Executive Assistant Manager atau dapat  juga langsung kepada General Manager, hal ini disesuaiken dengan struktur organisasi yang dibuat management.
Berikut adalah beberapa tugas dan kewajiban pokok seorang executive housekeeper secara garis besar ;
  1. Mengkoordinir seluruh section yang berada dalam organisasi housekeeping department.
  2. Membuat planning strategy perubahan atau penggantian, penambahan asset untuk semua section yang tentunya disesuaikan dengan budget yang ditentukan.
  3. Membuat dan mengajukan ilustrasi budget.
  4.  Melakukan  evaluasi hasil kerja dan mencari metode-metode baru mengenai sistem kerja maupun alat-alat yang lebih efisien untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal.
  5. Melakukan obeservasi dan melakukan purchase request untuk  kebutuhan  barang-barang (alat-alat) keperluan housekeeping.
  6. Melakukan  kontrol dalam segi managing cost / penghematan tanpa mengurangi kualitas pelayanan.
  7. Melakukan inspeksi dengan metode on the spot cheking.
  8. Supervisi yang details dan critism  terhadap semua kegiatan operational .
  9. Analisa terhadap segala bentuk keluhan   dan action yang tepat dengan memberikan solusi yang baik.
  10. Coaching, Training untuk semua staff housekeeping.
  11. Melakukan internal meeting yang rutin untuk evaluasi  hasil kerja dan solving problem yang timbul.
  12. Secara periodik mengadakan analisa tentang pemakaian barang-barang kebutuhan di department houskeeping.
Selain tugas - tugas dan kewajiban yang tertera diatas adapula pekerjaan    pekerjaan yang merupakan tugas  dan kewajiban tambahan sebagai  seorang executive housekeeper. Tugas itu diantaranya ;
  1. Membantu kelancaran operasional dari berbagai kegiatan yang ada kaitannya dengan housekeeping.
  2. Melakukan penilaian dan monitoring penampilan kerja assistant dan semua karyawan
  3. Menciptakan dan membina suasana kerja yang sehat.
  4. Negosiasi dengan supplier.
Assistant Executive Housekeeper
Pada Umumnya tugas dan jabatan assistant executive housekeeper yaitu membantu tugas yang di embankan kepada Executive housekeeper.Wilayah tugasnya adalah hampir sama dengan tugas dan kewajiban executive haousekeeper.Posisi yang berhubungan dan merupakan staffnya  langsung yaitu semua supervisor section.adapun seorang assistant executive housekeeper bertanggung jawab dan reporting kepada Executive Housekeeper.
Adapun tugas dan kewajiban pokoknya secara garis besar adalah sbb ;
  1. Menerima laporan atau room status dari Front Office department.
  2. Membuat perencanaan , General cleaning, maintenance, special project , tata ruang dll.
  3. Mengevaluasi hasil kerja dan mencari metode-metode baru mengenai sistem kerja.
  4. Mengusulkan dan mengusahakan pengadaan alat – alat kerja yang effektif dan effisien dalam kegiatan housekeeping.
  5. Mengawasi dan membuat perencanaan mengenai penambahan asset, gardening termasuk budgetnya yang disesuaikan dengan room occupancy dan pengendaliannya.
  6. Melakukan controlling  dalam segi penghematan / Managing cost.
  7. Random checking  di semua wilayah kegiatan housekeeping dan dengan metode  on the spot checking
  8. Mengawasi dengan details setiap pekerjaan yang dilakukan bawahannya  dengan tujuan membangun kualitas kerja yang baik.
  9.  Menampung, menganalisa  setiap keluhan dari karyawan ataupun tamu dan melakukan tindakan – tindakan untuk solving problemnya.
  10. Menyelenggarakan training , coaching dan menthoring untuk semua staff housekeeping.
  11. Menyelenggarakan internal meeting dalam rangka  evaluasi kerja.
  12. Membuat schedule dan log inventory peralatan housekeeping secara periodeik guna melakukan  analisa tentang pemakaian barang-barang kebutuhan di department houskeeping.

Selain tugas dan kewajiban diatas, seorang assistant executive housekeeper harus dapat ;
-          Membantu kelancaran operasional.
-          Melakukan penilaian / appraisal  penampilan kerja bawahan langsung.
-          Monitoring  masalah produktivitas kerja.
-          Menciptakan dan membina suasana kerja yang sehat.
-          Menyelenggarakan briefing dan meeting.
Housekeeping Floor Supervisor
Untuk posisi supervisor pada umumnya tugas dan kewajibannya yaitu sama dengan yang memikul  tanggung jawab di public area, floor, Linen, dan florist.  Yaitu Melaksanakan seluruh kegiatan  operasional ,  Membuat  administrasi yang baik dan benar, Melakukan  pengawasan dan pengecekan tentang kebersihan, penataan, kelengkapan semua section baik floor, public area,sampai dengan  station atau linen room.
Floor supervisor tugas dan kewajibannya adalah ;
  1. Menerima Laporan dari Front Desk informasi tamu kamar yang EA,  ED, atau status lainnya yang di distribusikan  ke roomboy atau room maid.
  2. Melakukan double check untuk  kamar-kamar yang telah dibersihkan dan akan siap jual.
  3. Mencatat dan melaporkan mengenai “Missing Article”, damages serta hasil perbaikannya.
  4. Memberikan pengarahan tentang prosedur kerja dan instruksi kepada roomboy and room maid .
  5. Mengawasi operasional dan administrasi serta double check untuk setiap purchase  request untuk setiap Material Requisition
  6. bertanggungjawab atas persediaan Cleaning Supplies, Guest Supplies dan semua storage.
  7. Menerima laporan kerusakan dan membuat work order.
  8. Menghandle Lost and Found.
  9. Membuat log inventory linen, guest supplies, cleaning supplies.
  10. Membuat laporan tentang lost , damage  report.
  11. Membuat time schedule .
  12.  Leading set-up dan clear-up furniture insituasional function .
  13. Mengatur  schedule annual leave karyawan.
  14. Memerikan perhatian khusus untuk kamar-kamar VIP dan complimentary.
  15. Bila terjadi hal yang tidak semestinya, dan bukan merupakan kewenangannya maka diharuskan report ke assistant executive housekeeper atau executive housekeeper.
Selain tugas – tugas diatas tsb, seorang supervisor diwajibkan membina kekompakan kerja yang harmonis dan menjalin kerjasama yang baik dengan department lainnya, melakukan penilaian penampilan kerja staff, menciptakan dan membina suasana kerja yang sehat, melaksanakan semua perintah atasan,menyelenggarakan briefing dan meeting internal staff.
Public Area Supervisor
Tugas dan kewajibannya hampir sama dengan floor supervisor, selain tugas pokok publia area supervisor juga berkewajiban untuk menciptakan keharmonisan kekompakan kerja, penilaian, internal meeting dll.Adapun yang sedikit membedakannya adalah ;
  1. Menerima Laporan event  berupa function sheet dari F&B department dan di distribusikan  ke houseman.
  2. Melakukan double check untuk  ruangan – ruangan meeting atau F&B outlet  yang telah dibersihkan.
  3. Mencatat dan melaporkan mengenai “Missing Article”, damages serta hasil perbaikannya.
  4. Memberikan pengarahan tentang prosedur kerja dan instruksi kepada houseman.
  5. Mengawasi operasional dan administrasi serta double check untuk setiap purchase  request untuk setiap Material Requisition
  6. Bertanggungjawab atas persediaan Cleaning Supplies, Guest Supplies dan semua storage.
  7. Menerima laporan kerusakan dan membuat work order.
  8. Menghandle Lost and Found.
  9. Membuat log inventory linen, guest supplies, cleaning supplies.
  10. Membuat laporan tentang lost , damage  report.
  11. Membuat time schedule .
  12.  Leading set-up dan clear-up furniture insituasional function .
  13. Mengatur  schedule annual leave karyawan.
  14. Memerikan perhatian khusus untuk  function atau event – event VIP.
  15. Bila terjadi hal yang tidak semestinya, dan bukan merupakan kewenangannya maka diharuskan report ke assistant executive housekeeper atau  executive housekeeper.
Linen Supervisor
Begitu pula dengan posisi atau jabatan linen supervisor tugas dan kewajibannya sama dengan floor supervisor atau public area supervisor. Urutan pekerjaannya sebagai berikut ;
  1. Menerima Laporan dari Front Desk informasi tamu kamar yang EA,  ED, atau status lainnya yang di distribusikan  ke linen attendant .
  2. Melakukan double check dan menerima permintaan  untuk  uniform, linen, towels bersih yang akan digunakan.
  3. Mencatat dan melaporkan mengenai , uniform , linen atau towels damages serta hasil perbaikannya.
  4. Memberikan pengarahan tentang prosedur kerja dan instruksi kepada linen attendant.
  5. Mengawasi operasional dan administrasi serta double check untuk setiap purchase  request untuk setiap Material linen.
  6. Bertanggungjawab atas persediaan Linen Supplies beserta stock, juga uniform karyawan.
  7. Menerima laporan kerusakan dan membuat work order.
  8. Membuat log inventory linen, uniform .
  9. Membuat laporan tentang lost , damage  report.
  10. Membuat time schedule .
  11.  Mengatur  schedule annual leave karyawan.
  12. Memberikan perhatian khusus untuk kamar-kamar VIP dan complimentary.
  13. Bila terjadi hal yang tidak semestinya, dan bukan merupakan kewenangannya maka diharuskan report ke assistant executive housekeeper atau executive housekeeper.
Selain tugas – tugas diatas tsb, seorang linen supervisor diwajibakan membina kekompakan kerja yang harmonis dan menjalin kerjasama yang baik dengan department lainnya terutama laundry ,memberikan service terbaik dalam pelayanan uniform untuk karyawan,  melakukan penilaian penampilan kerja staff, menciptakan dan membina suasana kerja yang sehat, melaksanakan semua perintah atasan,menyelenggarakan briefing dan meeting internal staff.
Florist Supervisor
Untuk penataan, decoration untuk F&B outlet dan  guest room yang merupakan tugas dan kewajiban section Horticulture.
Section yang bertanggung jawab ini disebut dengan posisi florist supervisor yang membawahi staffnya florist attendant.Seorang florist supervisor di tuntut memiliki keahlian dalam seni menata ruangan, keahlian membuat flower arrangement.
Dibawah ini merupakan beberapa job description untuk seorang florist ;

  1. Menerima Laporan event  berupa function sheet dari F&B department dan laporan status kamar.
  2. Melakukan pengecekan  tanaman atau flower arrangement  kamar tamu atau  meeting room dan F&B outlet.  
  3. Memberikan pengarahan tentang prosedur kerja dan instruksi kepada florist attendant.
  4. Membuat  purchase  request untuk setiap kebutuhan berbagai jenis tanaman.
  5. Bertanggungjawab atas pembuatan mini garden dalam special event.
  6. Menerima laporan kerusakan equipment dan membuat work order.
  7. Membuat log  stock flower dan equipment .Membuat time schedule .
  8. Leading set-up pembuatan mini garden berdasarkan order function sheet .
  9. Mengatur  schedule annual leave karyawan.
  10. Memerikan perhatian khusus untuk  function atau event – event VIP.
  11. Bila terjadi hal yang tidak semestinya, dan bukan merupakan kewenangannya maka diharuskan report ke assistant executive housekeeper atau  executive housekeeper.
  1. Order Taker Officer
    Order taker section merupakan section dengan Tugas dan kewajiban secara garis besarnya adalah sbb  ;
    1. Menerima Laporan Room status dari Front office department , event function sheet dari F&B department dan di distribusikan kepada setiap supervisor setiap section.
    2. Mencatat dan melaporkan mengenai “Missing Article”, damages serta hasil perbaikannya.
    3. Menerima setiap order yang memalui dengan sambungan telepon atau  direct, untuk diteruskan atau di follow up.
    4. Mengelola  administrasi dengan baik .
    5. Membuat  setiap purchase  request untuk setiap Material Requisition
    6. Bertanggungjawab atas persediaan  peralatan administrasi ( office ).
    7. Menerima laporan kerusakan dan membuat work order.
    8. Menghandle Lost and Found.
    9. Membuat log inventory linen, guest supplies, cleaning supplies dalam system.
    10. Membuat laporan tentang lost , damage  report.
    11. Memberikan perhatian khusus untuk  function atau event – event VIP.

    Room boy
    Room boy yaitu suatu posisi atau jabatan yang dalam bertanggung jawab dalam kebersihan dan kenyaman khususnya kamar tamu.
    Pada umumnya job descriptionnya sbb ;
    1. Mengecek semua kamar pada permulaan shiftnya dan mengisinya pada  Room Boy Sheet dengan kode yang ditentukan sesuai dengan status nya .
    2. Mengambil linen atau towel, cleaning supplies, guest supplies dan perlengkapan atau peralatan kerja lainnya, kemudian diatur ke trolley dan lain-lain.
    3. Mengontrol inventory, kondisi kebersihan dan kelengkapan setiap kamar di flornya masing-masing.
    4. Membersihkan, mengganti dan melengkapi kelengkapan tempat tidur, bath toom, living room sesuai dengan standard yang ditentukan.
    5. Making bed dengan technik yang benar.
    6. Mengganti linen atau towel yang kotor di setiap kamar.
    7. Melakukan moping, vacuum cleaning dan shampoing carpet. 
    8. Melaporkan segala kerusakan, kehilangan, atau kejadian yang tidak layak kepada floor supervisor.
    9. Menolong Valet (Laundry) untuk mengumpulkan cucian tamu yang dilaundrykan.
    10. Menolong Room Service mengeluarkan piring atau alat makan yang kotor.
    11. Merapikan kembali  linen atau towel, sisa guest supplies, cleaning supplies, cleaning equipment ke  Station Floor/ pantry  masing-masing.
    12. Membersihkan atau mengatur kembali trolley chart.
    13. Menerima dan melaksanakan tugas yang diperintahkan Floor Supervisor.
    14. Bekerja sama yang baik dengan rekan kerja di Department HK dan Department lainnya.

    Public Area Attendant
    Staff atau karyawan yang bertanggung jawab atas kebersihan, kelengkapan , kenyamanan ruangan yang meliputi banyak orang dan kebersihan kantor – kantor disebut dengan posisi Public area attendant.
    Dibawah ini beberapa job description seorang public area attendant;
    1. Membersihkan seluruh Public Area seperti Office, lobby, restaurant, pub atau lounge, bar, toilet-toilet, meeting room, arcade dan lainnya.
    2. Membersihkan dan melakukan pemeliharaan furniture, lantai, karpet, kaca-kaca, pintu dan bingkainya, astray di setiap meja dan standing astray yang ada di Public Area.
    3. Memelihara setiap perlengkapan atau peralatan yang digunakannya untuk bekerja.
    4. In charge pada ruangan yang sednag digunakan untuk  kegiatan / event  function, meeting, party dan lain-lain.
    5. Membuang sampah-sampah yang ada di setiap astray dan standing astray pada tempatnya.
    6. Merawat pot tanaman dan membersihkannya dari sampah-sampah di sekelilingnya.
    7. Merubah dan mengatur kembali susunan tanaman yang sudah tidak sesuai lagi.
    8. Membersihkan parkir area.
    9. Melaporkan segaka kerusakan, kehilangan, kejadian-kejadian yang tidak semestinya kepada HK Supervisor.
    10. Melaksanakan general cleaning sesuai dengan schedule .
    11. Merencanakan dan melaksanakan Pest Control
    12. Menerima dan  melaksankaan tugas yang diperintahkan public area supervisor.
    13. Bekerjasama dengan baik dengan rekan kerja department lainnya.

  2. I.                    EQUIPMENT  DAN CARA PENGERJAANNYA

    Dalam melakukan kegiatannya Housekeeping department identik dengan perlatan-peralatan kebersihan berupa mesin  ataupun manual.Faktor kualitas kebersihan tidak hanya ditentukan dengan kecanggihan mesin – mesin yang modern akan tetapi yang paling penting yaitu faktor Sumber daya manusia, kualitas skill karyawan housekeeping dalam melaksakan job descriptionnya.Oleh karenanya Training skill dan knowledge setiap karyawan merupakan faktor yang sangat penting. Konsistensi training dan modul-modul training yang effektif dan effisien salah satu pendukung mengasah ketrampilan dan menjaga kualitas pelayanan. Training skill setiap technik dalam kegiatan housekeeping harus diutamakan, dan secara konsisten dilakukan dengan time schedule yang tepat. Terkadang dalam keadaan  full house terkadang untuk training skill ini terkadang terabaikan peneyelenggaraannya, adalah hal classic yang beralasan bahwa, kamar penuh, function banyak, staff libur, dan berbagai alasan lainnya.oleh karenanya jiwa leadership seorang pimpinan harus memiliki sikap tegas.
    Dalam kegiatannya housekeeping department akan selalu identik kegiatan yang menguras energi, oleh karenanya technik – technik kegiatan housekeeping yang benar. Penggunaan Technik yang benar dalam kegiatan housekeeping ini sangat penting menyangkut efek baik atau buruk kesehatan karyawan housekeeping tersebut. Mengapa demikian ? Tentu hal ini sangat penting mengingat perlatan yang digunakan dalam kegiatan housekeeping   kerap kali menggunakan peralatan yang berhubungan dengan electricity dan memiliki beban berat yang lumayan.Pengetahuan dan penguasaan technik yang benar dalam setiap penggunaan peralatan adalah modal dasar sebagai karyawan housekeeping, dengan pengetahuan dan penguasaan technik yang benar akan menunjang kualitas pekerjaan itu sendiri.
    Selain berpengaruh pada kualitas pekerjaan, dengan penghetahuan dan penguasaan peralatan yang baik dan benar akan berdampak pada usia peralatan tersebut.Sebaliknya bila seorang karyawan housekeeping tidak dengan baik menguasai dan memilki pengetahuan tentang pemakaian, technik pengerjaannya maka kualitas pekerjaan akan buruk serta tidak menutup kemungkinan usia peralatan tersebut akan dengan cepat mengalami kerusakan.
    Jika peralatan dengan cepat akan mengalami kerusakan tentu akan berpengaruh sekali dengan operasional  dan berpengaruh pada expenses housekeeping department.
    Beberapa pekerjaan  dalam kegiatan housekeeping yang populer atau yang paling sering dilakukan oleh karyawan house keeping department diantaranya ;

    Making Bed
    Dalam technik making bed merupakan modal utama untuk seorang room boy atau  room maid akan tetapi sebaiknya setiap karyawan yang berada di bawah naungan Housekeeping Department harus bisa melakukan  making bed  ,penguasaan technik making bed bukan hal yang sulit, melelahkan dan menyeramkan  asalkan saja jika dilakukan dengan penguasaan technik yang benar.
    Memang benar dalam kegiatan making bed jika dilakukan dalam intensitas yang tinggi akan berefek pada kesehatan, misalnya back pain.   
    Akan tetapi apabila kegiatan making bed dilakukan dengan baik dan benar bisa mengurangi dampak negative seperti back pain  tersebut.

     Ada berbagai technik making bed yang dilakukan, hal ini disesuaikan dengan standard yang di tentukan. Sebagai ilustrasi making bed pada umumnya menggunakan bed cover  dan  duvee.        
    Tahap – tahap  dalam technik making bed menggunakan bed cover ;
-          Kenali jenis bed yang di gunakan   ( telah diuraikan berbagai ukuran bed dalam bab Room Facilities )
-          Pilih bed sheet yang sesuai dengan ukuran bed tersebut.
-          Check seluruh bagian kasur ( matrass ) untuk memastikan bahwa matrass dalam keadaan kering, tidak ada bagian yang robek, dan pastikan matras bebas dari bug
-          Pastikan matrass tertutup dengan bed pad .
-          Untuk memudahkan proses making bed, dorong dahulu bed ke depan.
-           Sheet pertama di tebar dengan menggunakan technik menjaring seperti menggunakan  jala. Sheet pertama harus menutupi selutuh bagian matras dengan posisi bagian jahitan sheet yang terdapat pada seluruh sisi bed sheet harus menutup ke bawah.
-          Rapihkan bed sheet pertama dengan memasukan semua sisi bed sheet diantara sisi matras.
-          Tebarkan bed sheet kedua dengan menggunakan technik menjala dengan  posisi bed sheet jahitannya terbuka ke atas.
-          Setelah sheet kedua, kemudian tebarkan blanket menutupi bagian bed dengan sisi yang sama, berikan jarak 40 cm pada bagian atas matras.perlu diperhatikan cap blanket di simpan di ujung paling bawah.
-          Kemudian tutup blanket dengan top sheet dengan posisi jahitan linen tertutup ke bawah.
-          Kemudian lipatkan bed sheet kedua bagian atas untuk menutupi blanket dan top sheet, masukan semua sisi kiri dan kanan  bagian depan  matras terlebih dahuku dengan maksimal sampai  sikut sebagai patokannya pada saat memasukkan bed sheet yang masih terurai, untuk mengencangkan.  Hal yang perlu diperhatikan pada saat jongkok dalam merapihkan bed sheet gunakan lutut sebagai penyangga tubuh jangan berjongkok dengan membungkuk
-          Kemudian bagian belakang dirapihkan terlebih dahulu kemudian kedua  sampingnya agar membentuk segitiga dengan sudut 45o atau 90o.
-          Kemudian kencangkan semua sisi bagian sampai terlihat kencang dan rapi.
-          Tutupkan bed cover mulai dari bagian bawah dengan secara teratur setiap sisinya
-          Pada saat meletakan pillow kedua sisi yang terbuka harus diletakan berhadap-hadapan.
-          Tutupkan kedua pillow tsb dengan bed cover.

Setelah selesai proses menutup dan merapikan bed cover untuk mempercantik bisa di hias dengan peletakan cussion diatasnya.

Making bed menggunakan duveet
Pada umumnya techniknya sama dengan technik making bed.
 
Brushing
Dalam technik brushing ada dua macam cara  yaitu technik brushing manual dan  brushing dengan menggunakan mesin. Dalam bahasa indonesia  brushing itu artinya menyikat. 
Technik brushing pada umumnya dilakukan untuk public area section, kegiatan ini dilakukan sebagai special project misalnya untuk brushing lantai corridor basement, employee toilet, locker room dan ruangan-ruangan lainnya.
Tools yang digunakan dalam technique brushing ini disesuaikan dengan luas area, kondisi area, seberapa kotor ( kita bisa memperkirakannya ), setelah kita melakukan steps diatas kemudian kita memutuskan dengan cara apa yang sesuai manual atau memakai mesin brushing dan menentukan chemical yang semestinya digunakan.
Tools yang diperlukan diantaranya sikat ( hand brush ), mesin sikat, chemical,sprayer, service towel.


 
Polishing
Polishing ialah kegiatan yang dilakukan selain membersihkan bertujuan juga untuk membuat benda kelihatan kinclong serta yang paling utama dengan polishing menjaga dan mempertahankan kualitas benda itu sendiri menjadi lebih tahan lama.Kegiatan polishing biasanya dilakukan untuk benda – benda furniture, stainless steel, benda yang berlapis emas, perak dan perunggu, bisa juga lantai granit.Sama halnya polishing juga bisa dilakukan manual atau menggunakan mesin polishing.
Tools yang digunakan untuk kegiatan polishing diantaranya chemical yang semestinya, service towel, sprayer , mesin polishing.

Shampoing
Kegiatan shampoing dilakukan untuk membersihkan noda pada lantai berkarpet.Kegiatan ini sama dengan  kegiatan brushing hanya saja dilakukan untuk material berkarpet.Hal ini bertujuan untuk menghilangkan noda pada lantai berkarpet dan menjadiakn karpet  lebih bersih dan wangi.
Tools yang digunakan pada saat kegiatan shampoing diantaranya mesin untuk shampoing, chemical , service towel,sponge,  blower , signage cleaning process.
Sebelum melakukan kegiatan shampoing carpet sebaiknya carpet dibersihkan terlebih dahulu dengan vacum cleaner atu dapat juga dapat menggunakan carpet sweeper.
                           
     
                                      
                    Vacum Cleaner                                   Carpet Sweeper                                 
 


Coating
Process coating melakukan kelanjutan dari process brushing floor.kegiatan ini di peruntukan melapisi lapisan permukaan lantai dengan special chemical coating process.
Hal ini merupakan rangkain special project dalam kegiatan public area, pada umumnya dilakukan untuk night shift work. Area atau ruangan pada  saat dilakukan process coating harus bebas dari lalu lalang hal ini sangat berpengaruh pada kualitas process tsb.
Coating process akan menghabiskan waktu minimal 3-4 jam, semakin lama process pengeringan maka hasilnya akan  lebih baik. Setelah benar-benar kering alangkah baiknya area yang di coating agar lebih kinclong lakukan kegiatan dengan floor cleaning.
Tools yang di gunakan diantaranya mesin brushing, wiping cloth, set of moping, chemical brushing, chemical coating, service towel.
Technique coating step-stepnya  sebagai berikut ;
-          Berikan signage ( coating process ) untuk area yang dalam proses coating
-          Lakukan kegiatan brushing untuk area yang akan di lakukan coating.
-          Kemudian bersihkan dengan lakukan kegiatan moping yang sempurna.
-          Setelah area kering lakukan process coating dengan memberikan lapisan chemicalnya dengan rata pada seluruh area  lantai, untuk meratakan cairan chemical coatingnya bisa menggunakan glass washer cloth.
-          Keringkan area   coating minimal 3-4 jam dan Jangan Gunakan Blower.
Moping
Kegiatan moping merupakan kegiatan yang paling sering di gunakan dalam kegiatan kebersihan.Pada kegiatan ini perlu diperhatikan dalam kegiatannya yaitu penggantian air dan mop towelnya.
Gunakan technik mundur pada saat kegiatan moping .
Tools yang digunakan ember, mop towel, service towel, chemical.
Sebelum melakukan mopping sebaiknya lantai di bersihkan dahulu dari sampah – sampahnya.


Dusting
Kegiatan dusting merupakan kegiatan simple dalam kegiatan housekeeping.Dusting process hanya menggunakan service towel.
Brooming
Kegiatan brooming pada umumnya dilakukan untuk kegiatan housekeeping baik didalam ataupun  di luar gedung  seperti  parking area, taman diluar gedung.
 

Wiping
Begitu pula dengan wiping, kegiatan ini sudah tentu akan dilakukan oleh setiap karyawan housekeeping.

   vacum cleaner